KOMPAS.com - Mengonsumsi suplemen minyak ikan bisa menjadi cara mudah untuk menuai manfaat kesehatan dari asam lemak omega-3. Tapi, bila Anda rutin konsumsi ikan 3-4 kali seminggu, suplemen minyak ikan tak akan memberikan manfaat ekstra.
“Saya tidak cukup yakin bahwa suplemen minyak ikan dengan harga mahal layak untuk dibeli oleh orang-orang yang sehat, terlebih orang yang rutin mengonsumsi ikan 3-4 kali seminggu,” papar Roshini Rajapaksa, MD, asisten profesor kedokteran di NYU School of Medicine
Suplemen minyak ikan memang menjadi salah satu suplemen kesehatan paling populer di dunia. Itu terkait dengan fakta bahwa tubuh kita tidak dapat memproduksi omega-3 sendiri.
Di samping itu, asam lemak omega-3 telah terbukti menawarkan banyak manfaat kesehatan, yaitu menurunkan tekanan darah, serta membantu meringankan osteoarthritis dan rheumatoid arthritis.
Beberapa penelitian juga menunjukkan, bahwa asupan omega-3 dapat membantu melindungi terhadap beberapa jenis kanker. Sehingga, begitu banyak orang yang akhirnya menganggap bahwa mengonsumsi suplemen diperlukan untuk mendapatkan jumlah yang cukup.
Namun, Rajapaksa mengatakan, sebenarnya belum ada cukup bukti untuk tahu pasti, apakah suplemen bisa bekerja sejauh itu untuk kesehatan kita.
Rajapaksa menilai, kita bisa mendapatkan asupan omega-3 terbaik melalui makanan sehari-hari, yaitu dengan makan ikan berlemak, seperti salmon dan tuna, dua hingga empat kali dalam seminggu. Itu saja sudah cukup tanpa perlu tambahan suplemen.
Kecuali pasien penyakit jantung, di sisi lain, akan sangat dapat mengambil manfaat dari suplemen minyak ikan, hanya saja jumlahnya harus sesuai dengan rekomendasi dokter.
Penelitian baru menunjukkan, menelan dosis tinggi omega-3 dari suplemen minyak ikan setiap hari setelah serangan jantung memang dapat membantu menyembuhkan jantung. Hanya saja, mengonsumsi dosis minyak ikan 3 gram atau lebih per hari dapat meningkatkan risiko perdarahan.
“Ada baiknya Anda berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen, terutama jika Anda sedang mengonsumsi obat pengencer darah. Walau dijual bebas, suplemen jenis apapun baiknya tak dikonsumsi sembarangan,” papar Rajapaksa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.