Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menoleh Kembali ke Makanan Lokal yang Tersingkir oleh Beras

Kompas.com - 05/11/2016, 18:00 WIB

Sebagai sumber karbohidrat pengganti nasi, pangan alternatif tidak kalah dalam hal jumlah. Bahkan kandungan karbohidrat sagu lebih tinggi dibandingkan dengan beras (84,7 g per 100 g dibandingkan dengan 78,9 g per 100 g). masalahnya, kandungan zat gizi lainnya kalah telak. Protein misalnya, sagu hanya mengandung 0,7 g per 100 g sementara beras 6,8 g per 100 g.

Untuk mengatasi hal ini, mau tak mau harus melengkapinya dari lauk teman pangan alternatif tadi. Jika saat makan nasi beras ditemani lauk ikan satu potong, saat makan sagu ditambah menjadi dua atau tiga potong ikan.

Cara yang lebih ilmiah adalah dengan menambahkan zat gizi tertentu melalu metode biofortifikasi. Meski masih menyisakan polemik seputar transgenik, namun penelitian-penelitian yang dilakukan dalam hal pangan akan menghasilkan variasi makanan alternatif yang setara dengan beras.

Seperti yang dilakukan tim dari Universitas Freiberg di Jerman yang mencoba merekayasa agar singkong memiliki kandungan beta-karoten yang lebih banyak dibandingkan singkong alam.

Di luar itu, tentu masalah pembiasaan. Akan tetapi, bukankah kita sudah punya sejarah memakan pangan alternatif?  (Intisari-online/Agus Surono)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com