Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 04/11/2016, 12:10 WIB
|

JAKARTA, KOMPAS.com -Rasa marah, takut, curiga, dan benci, memang bentuk emosi yang bisa kita alami sehari-hari. Namun, waspadalah jika emosi negatif itu mendominasi perasaan kita karena bisa menandakan adanya racun dalam jiwa.

Ada banyak faktor yang bisa memicu emosi negatif. Ketua Program Studi S1 Fakultas Psikologi Universitas Atma Jaya, Dr. Yohana Ratrin Hestyanti, Psi, mengungkapkan, pemicu pertama bisa berasal dari tempat tinggal kita.

Misalnya, pola asuh orangtua yang selalu menyalahkan dan membuat anak merasa tidak berharga. Contoh sederhana, anak selalu dibilang bodoh karena nilai sekolahnya buruk. Pandangan orangtua kepada anak yang selalu negatif, bisa memengaruhi mental anak.

"Pengembangan otak justru terjadi saat kecil. Kalau terjadi secara terus-menerus, informasi yang baik atau buruk itu akan terserap," kata Yohana dalam seminar Mental Detoxification di Universitas Atma Jaya.

Faktor lainnya, yaitu kehidupan norma sosial, budaya dan faktor lingkungan. Yohana mengatakan, terkadang banyak sekali tuntutan masyarakat terhadap kehidupan pribadi kita, seperti memandang keberhasilan semata berdasarkan materi, hingga status pernikahan.

"Banyak sekali tuntutan masyarakat yang membuat kita jadi cemas, was-was berpikir tentang itu, membuat pikiran kita jadi racun," ujar Yohana.

Kemudian, pengalaman traumatis, misalnya pernah menjadi korban kekerasan seksual, menjadi korban perundungan, bahkan perceraian orangtua juga bisa memicu terbentuknya racun dalam mental.

"Perceraian orangtua itu juga bisa jadi racun dalam mental kita. Pengalaman kalau terjadi sekali, tapi membekas," jelas Yohana.

Di era digital ini, bertambah lagi faktor yang dapat meracuni mental, yaitu penggunaan media sosial yang tidak bijaksana. Yohana mengatakan, banjirnya informasi negatif bisa menyulut emosi negatif seseorang, misalnya iri dengan kesuksesan orang lain atau tersulut emosi membaca berita yang belum tentu benar. Hal-hal itu akhirnya bertumpuk menjadi racun bagi mental.

Menurut Yohana, berbagai hal yang dapat meracuni mental tersebut harus dihindari dan diatasi. Jangan sampai pola pikir selalu negatif sehingga menurunkan kualitas mental, menjadi stres, dan akhirnya juga menurunkan kualitas hidup.

Berkumpulah dengan orang-orang yang pola pikirnya positif dan memiliki kegiatan positif. Jika sulit mengatasi suatu masalah sendirian, jangan ragu untuk meminta bantuan teman dekat hingga psikolog.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Jangan Lakukan Lagi, Ini Bahaya Pakai Headphone Saat Tidur

Jangan Lakukan Lagi, Ini Bahaya Pakai Headphone Saat Tidur

Kita
Apa yang Terjadi pada Tubuh Jika Makan Oat Setiap Hari?

Apa yang Terjadi pada Tubuh Jika Makan Oat Setiap Hari?

Kita
6 Buah yang Mengandung Serat Paling Tinggi

6 Buah yang Mengandung Serat Paling Tinggi

Oh Begitu
Mengapa Burung Hantu Memiliki Kaki yang Panjang?

Mengapa Burung Hantu Memiliki Kaki yang Panjang?

Oh Begitu
Ilmuwan Coba Hidupkan Lagi Bison Purba dari 8000 Tahun Lalu

Ilmuwan Coba Hidupkan Lagi Bison Purba dari 8000 Tahun Lalu

Fenomena
Tips Puasa Ramadan Sehat ala Ahli Diet

Tips Puasa Ramadan Sehat ala Ahli Diet

Kita
Apa Saja Gejala Paru-paru yang Tidak Sehat?

Apa Saja Gejala Paru-paru yang Tidak Sehat?

Kita
4 Cara Mengatasi Bibir Kering dan Pecah-pecah dengan Bahan Alami

4 Cara Mengatasi Bibir Kering dan Pecah-pecah dengan Bahan Alami

Oh Begitu
Apa Efek Makan Banyak Saat Berbuka Puasa?

Apa Efek Makan Banyak Saat Berbuka Puasa?

Oh Begitu
Apakah Bisa Bersin saat Tidur?

Apakah Bisa Bersin saat Tidur?

Oh Begitu
Seperti Apa Beton untuk Membangun Pemukiman di Mars?

Seperti Apa Beton untuk Membangun Pemukiman di Mars?

Oh Begitu
Seperti Apa Bukti Meteor yang Tabrak Bumi pada 3,48 Miliar Tahun Lalu?

Seperti Apa Bukti Meteor yang Tabrak Bumi pada 3,48 Miliar Tahun Lalu?

Fenomena
Apa Itu Fenomena Okultasi?

Apa Itu Fenomena Okultasi?

Fenomena
Apa yang Membentuk Batu Ginjal?

Apa yang Membentuk Batu Ginjal?

Oh Begitu
Apa Penyebab Keringat Dingin?

Apa Penyebab Keringat Dingin?

Kita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+