KOMPAS.com - Tifus dan Demam Berdarah Dengue (DBD) memiliki gejala khas yang sama, yakni demam tinggi selama berhari-hari. Tak heran masih banyak yang keliru mengganggap tipus adalah dbd, demikian pula sebaliknya.
Desi (22), mengaku mengalami demam disertai sakit kepala. Panasnya hilang timbul. Awalnya, ia menyangka dirinya terkena tifus. Sebab pemeriksaan sebelumnya, dengan gejala yang sama, mengindikasikan dirinya terkena penyakit tifus.
Itu sebabnya Desi tak menyangka dirinya terkena DBD dan mencoba mengobati dirinya sendiri dengan resep lama yang diberikan dokter ketika ia diduga terkena tifus. Hasilnya bisa ditebak, obat tersebut tak berdampak apa pun.
“Setelah ke rumah sakit dan melakukan serangkaian tes, baru ketahuan kalau saya kena DBD. Saya pikir gejala tifus. Habisnya gejalanya mirip,” ujar Desi.
Tak hanya Desi, kemiripan gejala tifus dan DBD kerap mengelabui banyak orang. Bahkan orang yang pernah punya pengalaman dengan tipus pun masih bisa salah duga.
Tifus dan DBD memang memiliki gejala khas yang sama, yakni demam. Tapi ada perbedaan di antara keduanya.
Misalnya, demam pada DBD berlangsung sepanjang hari, sedangkan pada tifus hanya pada waktu tertentu seperti sore dan malam. Jika merasa demikian, ada baiknya segera ke dokter untuk mendapat pemeriksaan yang pasti dan penanganan yang tepat.
Berikut perbedaan gejala DBD dan tipus secara umum :
1. Demam pada DBD berlangsung sepanjang hari, tidak hanya sore dan malam seperti pada tifus. Demam pada tifus biasanya akan disertai nyeri kepala hebat hingga bisa terjadi gangguan kesadaran seperti meracau.
Tidak heran jika banyak orang pedesaan yang menyangka tifus adalah salah satu bentuk klenik yaitu kerasukan roh jahat.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan