JAKARTA, KOMPAS.com - Ekspedisi bertajuk Menembus Langit dengan mengirim pesawat tanpa awak (unmanned aerial vehicle/UAV) AiX1 ke lapisan stratosfer mengandalkan kolaborasi dengan sejumlah pihak. Demikian disampaikan Valencia Mega Luwinda Stefany, Lead Public Relations Menembus Langit, Selasa (4/10/2016).
Peluncuran final Ekspedisi Menembus Langit akan dilakukan pada 28 Oktober 2016 dari Balai Uji Teknologi dan Pengamatan Antariksa dan Atmosfer LAPAN, Pameungpeuk, Garut, Jawa Barat. Acara ini rencananya akan disiarkan secara langsung melalui Facebook Live dan Youtube Live.
Valencia menambahkan, saat ini telah terkoordinasi tak kurang dari 14 entitas kelompok dan organisasi serta 50 individu yang tergabung dalam Tim Ekspedisi Menembus Langit. “Kami yakin pencapaian Ekspedisi Menembus Langit dan kontribusi untuk Indonesia ini perlu dirasakan pula oleh masyarakat Indonesia,” sebut Valencia.
Ekspedisi Menembus Langit dilakukan dengan mengirim UAV AiX1 dengan kemampuan HALE (High Altitude Long Endurance) menggunakan balon cuaca. Selanjutnya UAV AiX1 melepaskan diri dan terbang di lapisan stratosfer untuk mengumpulkan sejumlah data meteorologi.
Fase uji terbang (trial flight) ekspedisi tersebut telah dilakukan pada 27 Agustus 2016 lalu di Area Pelatihan Lembaga Antariksa dan Penerbangan Indonesia (LAPAN), Pameungpeuk, Garut, Jawa Barat. Sementara peluncuran wahana UAV Ai-X1 direncanakan pada 28 Oktober 2016 mendatang di Balai Uji Teknologi dan Pengamatan Antariksa dan Atmosfer LAPAN, Pameungpeuk, Garut, Jawa Barat.
Empat metode untuk memicu pelepasan AiX1 dari balon cuaca tersebut dilaksanakan sesuai dengan salah satu kondisi yang terpenuhi pada saat wahana tersebut tengah dalam proses mencapai ketinggian ideal. Artinya, tiga metode lainnya tidak akan dipakai bila salah satu metode telah dipergunakan, dengan merujuk pada kondisi atau perkembangan yang terjadi di lapangan.
Dipublikasikan secara terbuka
Data riset penerbangan tanpa awak (unmanned aerial vehicle/UAV) AiX1 ke lapisan stratosfer, bakal dipublikasikan secara terbuka. Beberapa di antaranya data riset meteorologi dan pengembangan teknologi aeronautika terkait dengan penerbangan UAV AiX1 dengan balon cuaca menuju ketinggian 30 kilometer.
Sejumlah universitas dan perguruan tinggi yang akan memperoleh data riset tersebut, terutama yang memiliki jurusan terkait dengan ilmu aeronautika.
Valencia Mega Luwinda Stefany, Lead Public Relations Menembus Langit, menyebutkan, hingga saat ini yang sudah bisa dipastikan memperoleh akses data olahan tersebut adalah Institut Teknologi Bandung.
Hingga saat ini beberapa pihak yang sudah terlibat itu adalah AeroTerrascan, Dengan Senang Hati, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), AeroGeoSurvey sebagai tim operator Menembus Langit, dan AeroVisualStudio sebagai tim dokumenter teknis Menembus Langit.