KOMPAS.com - Ajang kompetisi karya ilmiah dan inovasi remaja kembali digelar Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Selasa (27/9/2016) malam, pemenang lomba bertajuk National Young Inventor Awards (NYIA) dan Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR) itu diumumkan. SMAN 1 Yogyakarta dan SMK Negeri 2 Cimahi menjadi yang tersukses.
Kedua sekolah tersebut menggondol dua juara. Aiman Hilmi dan dua rekannya dari SMAN 1 Yogyakarta meraih juara 1 pada lomba LKIR kategori ilmu pengetahuan hayati lewat penelitian tentang potensi talas (Colocasia esculenta) untuk mengobati ulkus peptikum atau kerusakan selaput mukosa saluran cerna akibat enzim peptin.
Sementara itu, Azizah Dewi Suryaningsih yang juga dari SMA Negeri 1 Yogyakarta meraih penghargaan LKIR kategori ilmu pengetahuan kebumian lewat riset "Hutan bambu: Sistem Penahan Laju Awan Panas Gunung Merapi". Lewat riset itu, Azizah ingin mengungkapkan bahwa hutan bambu juga berperan untuk mitigasi bencana gunung berapi.
Kiprah SMK Negeri 2 Cimahi patut diacungi jempol. Keikutsertaannya di ajang LKIR dan NYIA terbilang belum lama tetapi mampu menelurkan juara. Asep Muhammad dan rekannya membuat SIMINA Banjir, sistem mitigasi untuk bencana banjir. Mereka menjadi pemenang ketiga NYIA.
Firman Dwiansyah dan Muftie Insani dari SMK Negeri 2 Cimahi meraih penghargaan khusus dari Perhimpunan Biologi Indonesia (PBI). Mereka membuat inovasi BOTANI. Sesuai dengan namanya, inovasi itu terkait budidaya, berupa sistem mirip umah kaca yang membantu budidaya jamur.
Sekretaris Utama LIPI, Siti Nuramaliati Prijono, mengapresiasi ketekunan siswa dalam melakukan penelitian dan berinovasi. Ia mengatakan, para peserta lomba perlu "lebih menyempurnakan karyanya lagi untuk ikut ajang yang lebih tinggi di tingkat internasional pada tahun depan."
Ajang LKIR ke-48 dan NYIA ke-9 kali ini diselenggarakan bersama British Council. Direktur Pendidikan dan Kebudayaan British Council, Theresa Birks, mengatakan bahwa lewat kompetisi ini, siswa punya kesempatan berlomba di kelas internasional. Pihaknya mendatangkan dua ahli dari Inggris untuk menjadi juri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.