Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/09/2016, 06:12 WIB
Ninok Leksono

Penulis

Hari ini, 27 September 2016, genap 85 usia Bapak.

Ayo Pak kita jumpa lagi sambil menyeruput secangkir teh. Lalu bicara tentang pers, tentang politik, jagat yang Bapak fasih menguraikannya.

Juga tentang Indonesia yang maju, makmur dan sejahtera, namun masih terus jadi impian.

Bapak putra asal Jowahan, Magelang yang pintar. Semula ingin jadi guru, tapi kata Romo Oudejans, “Guru sudah banyak, wartawan tidak.”

Lalu jadilah Bapak wartawan maestro, yang suka mengajak junior agar gumunan, agar ‘menunggangi gelombang berita’ (riding the news), dan agar menjadikan berita sebagai kapstok untuk menumpahkan pengetahuan dan empati.

Bapak juga yang mengingatkan, agar wartawan selalu mengetuk (frappertoujours), juga tak melupakan untuk apa kemerdekaan pers yang kini digenggam. Ya, freedom for apa setelah freedom from tirani.

KOMPAS.com / GARRY ANDREW LOTULUNG Pendiri Kompas Gramedia Jakob Oetama saat disalami karyawan di ruang kerjanya di Gedung Kompas Gramedia, Palmerah Selatan, Jakarta, Selasa (27/9/2016). Jakob Oetama, genap berusia 85 tahun pada hari ini.
Itu karena Bapak adalah sosok Un Monsieur.

Lain waktu, Bapak memesona kami dalam wacana politik tinggi.

Adakah “Jalan Ketiga” ketika kapitalisme, lebih-lebih komunisme, tak bisa menghadirkan kesejahteraan bagi umat manusia.

Bapak juga mengingatkan, agar politik tak jatuh dalam perpolitikan, meski politisi memang terkenal ulet, meresapi betul, bahwa “Politics is the Art of the Possible”.

Etos kerja

Di luar politik yang menyita perhatian, Bapak tak lupa mengajari kami tentang etos kerja, mengingatkan kami bahwa“Laborare est Orare”. Bekerja itu juga berdoa/beribadah.

Kata Bapak, kami masih boleh terus bermain karena kami mewarisi gen homo ludens, mahluk bermain.

Tetapi jati diri karyawan janganlah dilupakan, karena manusia adalah homo faber, mahluk bekerja.

Bapak ingatkan, makin rajin kita bekerja, makin tinggilah harkat kita sebagai manusia. Apalagi, faktanya, setelah Adam turun dari surga, keturunannya hanya bisa survive melalui kerja keras.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah Sejak 1999

CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah Sejak 1999

Nasional
PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Nasional
Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Nasional
Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Nasional
Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Nasional
Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Nasional
Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Nasional
CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

Nasional
Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Nasional
Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Nasional
Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com