Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/09/2016, 22:13 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

KOMPAS.com — Modul stasiun luar angkasa milik China dilaporkan lepas kontrol dan diprediksi akan jatuh ke Bumi pada tahun 2017.

Pejabat badan antariksa China, Wu Ping, menyampaikan hal tersebut menyusul rumor bahwa modul sepanjang 10,4 meter itu mengalami kendala teknis dan kegagalan bekerja.

Waktu persis jatuhnya stasiun luar angkasa bernama Tiangong-1 itu belum bisa dipastikan. Satu hal yang pasti, modul itu akan jatuh secara "alami", artinya tanpa dikendalikan.

Ping mengatakan, "Berdasarkan kalkulasi dan analisis kami, sebagian besar bagian dari modul akan terbakar saat memasuki atmosfer."

Namun, Jonathan McDowell, pakar industri keantariksaan dari Harvard University, mengatakan, bagian mesin roket terlalu padat untuk terbakar sehingga kemungkinan akan sampai ke permukaan bumi.

"Masih ada sampai sekitar 100 kilogram, cukup untuk melukai bila menghantam Anda," katanya seperti dikutip The Guardian, Kamis (21/9/2016).

"Ada peluang akan menimbulkan kerusakan, mungkin akan mengenai mobil seseorang. Akan ada hujan logam yang sampai atap rumah seseorang, seperti bila sayap jatuh dari pesawat. Tetapi, kerusakan tak akan meluas," imbuhnya.

Sementara kemungkinan merusak ada, jatuhnya modul seberat 8,5 ton secara natural berarti lokasi jatuhnya tak akan bisa diketahui pasti.

"Sulit untuk mengendalikannya," kata McDowell. "Kita tak akan tahu dengan baik sebelum sekitar enam atau tujuh jam sebelumnya. Tak tahu kapan akan jatuh berarti tak tahu di mana akan jatuh."

Sementara itu, Ping memastikan bahwa China telah melakukan riset tentang manajemen sampah misi luar angkasa serta mitigasinya bila jatuh.

"Bila perlu, kami akan membuat prakiraan tentang jatuhnya modul dan melaporkannya kepada dunia," ungkap Ping menegaskan komitmennya.

Thomas Dorman, seorang astronom amatir, mengatakan bahwa kemungkinan besar sampah modul itu akan jatuh di lautan. Namun, kemungkinan jatuh di daratan tetap ada.

"Akan menjadi hari buruk bila sampah itu jatuh di wilayah padat penduduk," katanya. "Jadi lebih baik mewaspadainya."

Tiangong-1 diluncurkan pada tahun 2011 dan menjadi kebanggaan dunia keantariksaan China sekaligus Asia. China kini juga merencanakan Tiangong-2.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com