Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/09/2016, 09:05 WIB
Lily Turangan

Penulis

KOMPAS.com - Keracunan makanan adakah kondisi atau gangguan kesehatan yang terjadi karena mengonsumsi makanan yang sudah terkontaminasi. Biasanya, keracunan makanan bukan merupakan kondisi yang serius dan beberapa penderitanya bisa sembuh dalam waktu beberapa hari tanpa pengobatan.

Dalam banyak kasus, keracunan makanan disebabkan oleh makanan yang terkontaminasi bakteri, seperti salmonella atau Escherichia coli (E. coli), atau virus seperti norovirus.

Tanda dan gejala

Gejala keracunan makanan biasanya dimulai dalam waktu satu sampai dua hari setelah makan makanan yang terkontaminasi. Namun, ada juga gejala yang muncul dalam waktu beberapa menit atau beberapa jam setelah makan. Gejala utama keracunan makanan di antaranya:

- Perut sakit dan mual
- Muntah
- Diare, yang mungkin mengandung darah atau lendir
- Kram perut
- Kekurangan energi dan kelemahan
- Kehilangan selera makan
- Suhu tinggi (demam)
- Otot sakit
- Panas dingin
- Dalam kebanyakan kasus, gejala-gejala tersebut akan berlalu dalam beberapa hari dan Anda akan pulih sepenuhnya.

Bagaimana makanan bisa terkontaminasi?

Makanan dapat terkontaminasi selama produksi, pengolahan, atau memasak. Sebagai contoh, makanan mudah terkontaminasi jika Anda:

1. Tidak memasak makanan secara menyeluruh dan matang (terutama daging).

2. Menyimpan makanan yang mudah busuk dengan benar di bawah suhu lima derajat celsius.

3. Membiarkan terlalu lama makanan yang sudah dimasak di suhu yang hangat.

4. Menyentuh makanan makanan dengan tangan kotor.

5. Makanan kedaluwarsa.

6. Penyebaran bakteri antara makanan yang terkontaminasi (kontaminasi silang).

Berikut makanan yang sangat rentan terhadap kontaminasi jika tidak ditangani, disimpan, atau dimasak dengan benar:

- Daging mentah
- Telur mentah
- Kerang dan ikan mentah
- Susu yang tidak dipasteurisasi
- Makanan siap saji

Apa yang harus dilakukan jika keracunan makanan?

Kebanyakan orang dengan keracunan makanan pulih dengan sendirinya dan tidak memerlukan pengobatan khusus, meskipun ada beberapa situasi di mana Anda harus pergi ke dokter.

1. Sampai Anda merasa lebih baik, Anda harus beristirahat dan minum banyak cairan untuk mencegah dehidrasi.

2. Makan ketika Anda merasa sanggup melakukannya, tetapi cobalah porsi kecil makanan terlebih dahulu.

3. Minum larutan elektrolit atau larutan gula garam.

Anda harus segera pergi ke dokter jika:

1. Gejala bertambah parah.

2. Gejala tidak mulai membaik setelah beberapa hari.

3. Terjadi gejala dehidrasi berat, seperti kebingungan, detak jantung yang cepat, mata cekung dan tidak berkemih, atau urine sangat sedikit.

4. Anda sedang hamil.

5. Usia Anda lebih dari 60 tahun.

6. Keracunan terjadi pada bayi atau anak-anak.

7. Anda punya penyakit tertentu, seperti penyakit inflamasi usus (IBD), penyakit katup jantung, diabetes, atau penyakit ginjal.

8. Anda memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, misalnya, karena obat, pengobatan kanker, atau HIV.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com