Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bennu, Asteroid Berbentuk Berlian yang Menyimpan Rahasia tentang Tata Surya

Kompas.com - 09/09/2016, 21:17 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

KOMPAS.com - Misi ke asteroid kembali dilakukan. Kini lewat peluncuran wahana OSIRIS-REx pada Jumat (9/9/2016), tujuannya adalah asteroid Bennu. Bila misi asteroid sebelumnya - Rosetta - digagas Badan Antariksa Eropa (ESA), misi kali ini digagas Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA).

Apakah keistimewaan Bennu? Mengapa asteroid itu dijadikan target misi?

Salah satu yang diyakini oleh NASA adalah, Bennu menyimpan rahasia tentang tata surya. "Asteroid itu adalah kapsul waktu dari tahapan paling awal pembentukan tata surya," kata Dante Lauretta, profesor keplanetan dan kosmokimia dari University of Arizona yang memimpin misi OSIRIS-REx kepada New York Times, Kamis (8/9/2016).

Bennu merupakan salah satu asteroid tertua. Karenanya, Bennu diduga kaya akan karbon dan materi organik.

Kekayaan karbon dan materi organik pada bennu akan memberi petunjuk tentang sejarah awal tata surya, membuka kemungkinan ilmuwan menjelaskan peristiwa-peristiwa penting saat pembentukan sistem keplanetan yang berpusat pada matahari itu.

Keberadaan materi organik pada Bennu juga membuka peluang menguraikan sejarah kehidupan di bumi.

Para astronom meyakini bahwa materi organik yang menjadi cikal bakal kehidupan tidak benar-benar berasal dari bumi. Materi tersebut diduga dikirim oleh asteroid yang menghantam planet kita. Penyelidikan pada Bennu akan mengonfirmasi pandangan tersebut.

Lauretta secara khusus tertarik pada struktur asam amino, penyusun protein, di Bennu.

Secara mudah, struktur asam amino yang terdapat di makhluk hidup di bumi "bertangan kiri". Padahal, asam amino bisa terdapat dalam bentuk yang "bertangan kanan". Riset pada Bennu memungkinkan Lauretta mengungkap reaksi di antariksa yang berpotensi mengubah struktur asam amino menjadi "bertangan kiri".

Untuk mengungkap rahasia masa awal tata surya, misi OSIRIS-REx akan mengambil debu Bennu.

Perangkat bernama TAGSAM dalam wahana tersebut akan mendarat, menyemburkan gas nitrogen, dan menghisap debu yang berhamburan. Debu tersebut kemudian akan dibawa ke bumi untuk dianalisis di laboratorium. NASA menargetkan untuk memperoleh sampel sekitar 60 gram debu.

Selain diyakini menyimpan sejarah awal tata surya, Bennu juga dipilih menjadi tujuan karena kedekatan jarak.

Bennu berjarak antara 0,8 - 1,6 satuan astronomi. Jarak yang sebenarnya jutaan kilometer itu dianggap masih bisa dijangkau. Sementara itu, Bennu juga punya ukuran lebih dari 200 meter. Dengan ukuran itu, pendaratan masih dimungkinkan.

Bennu juga unik karena diprediksi dapat menghantam bumi antara tahun 2175 - 2199.

Bennu sebelumnya dinamai 1999 RQ36. Nama Bennu diberikan oleh Michael Puzio, pelajar yang memenangkan kontes penamaan asteroid. international contest. Puzio yang kala itu berusia 9 tahun memberi nama Bennu sebab asteroid tujuan misi OSIRIS-REx ini dianggap berbentuk mirip burung Bennu, burung dalam mitologi Mesir Kuno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com