Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

OSIRIS-REx, Misi Memburu Debu Asteroid Berbentuk Berlian Diluncurkan

Kompas.com - 09/09/2016, 20:20 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

KOMPAS.com - Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) meluncurkan wahana antariksa OSIRIS-REx pada Jumat (9/9/2016) sekitar pukul 7.00 WIB. Origins, Spectral Interpretation, Resource Identification and Security-Regolith Explorer, demikian nama lengkap wahana itu, akan menyelidiki asteroid bernama Bennu.

Peluncuran wahana itu menandai misi kesekian manusia untuk mengenal asteroid. Sebelumnya, misi asteroid telah dilakukan Badan Antariksa Eropa (ESA) lewat sepasang wahana Rosetta dan Philae dan Badan Antariksa Jepang lewat Hayabusha.

OSIRIS-REx tidak hanya akan mengorbit dan memotret Bennu dari dekat. Wahana berbobot 2 ton tersebut juga akan mengambil sampel debu dengan salah satu instrumennya yang menyerupai pembersih vakum. Debu tersebut akan dibawa ke bumi untuk diteliti.

"OSIRIS-REx bahagia dan sehat-sehat saja," kata Rich Kuhns, manager program OSIRIS-REx di Lockeed Martin Space System, perusahaan yang mengembangkan wahana tersebut. "Semua anggota tim membayangkan rupa Bennu dan sungguh akan fenomenal mengetahui wajahnya nanti," kata Dante Lauretta, pimpinan ivestigasi dari NASA.

Wahana OSIRIS-REx akan mengarungi perjalanan antariksa selama 2 tahun untuk mencapai Bennu. NASA memerkirakan, wahana itu akan sampai di asteroid berbentuk menyerupai berlian itu pada Agustus 2018. Selama beberapa bulan megorbit, OSIRIS-REx akan memotret asteroid dan memetakannya.

Kemudian, mulai Juli 2020, wahana itu akan mengeluarkan perangkat senjatanya yang disebut TAGSAM. Alat yang fungsinya menyerupai pembersih vakum itu akan menjejak permukaan Bennu serta mengambil sampel debunya. NASA berharap bisa mengoleksi sekitar 60 gram debu asteroid tersebut.

Apabila berhasil, OSIRIS-REx baru akan memulai perjalanan pulang ke Bumi pada Maret 2021. September 2023, wahana itu dijadwalkan sampai ke Bumi. Namun demikian, wahana itu takkan mendarat. Dia hanya akan menjatuhkan kapsul berisi debu asteroid dan selanjutnya tetap melayang di orbit Bumi sebagai sampah antariksa.

Diberitakan CNN, Jumat, pengambilan debu tersebut punya satu misi, mengungkap asal-usul Tata Surya serta kehidupan di bumi. Dari debu itu, ilmuwan bisa menginfonfirmasi teori yang menyatakan bahwa materi kehidupan dibawa ke bumi oleh asteroid.

Bennu sendiri adalah asteroid yang unik. Di samping berbentuk berlian, asteroid itu juga merupakan salah satu obyek yang berpotensi menghantam bumi antara tahun 2175 - 2199. Potensinya tergolong kecil, hanya 1 : 2500. Walaupun demikian, NASA tetap mewaspadai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com