Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Raih Sarwono Awards, Tjia May On Ungkap Arti Penting Fisika bagi Indonesia

Kompas.com - 18/08/2016, 16:04 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

KOMPAS.com - Tokoh fisika Indonesia, Tjia May On, meraih Sarwono Awards, penghargaan ilmu pengetahuan tertinggi di Nusantara yang diberikan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.

Penghargaan diberikan pada Kamis (18/8/2016) di Jakarta atas peran Tjia dalam pengembangan fisika, baik dalam riset maupun pendidikan.

Memberikan ceramah saat menerima penghargaan, doktor fisika partikel dari Northwestern University di Amerika Serikat itu memberi gambaran nyata peran fisika bagi Indonesia sekaligus menyerukan perlunya perhatian pada riset fisika.

"Tidak satu pun produk-produk yang kita nikmati saat ini lepas dari hasil riset, di antaranya riset fisika, dan utamanya fisika material," kata Tjia.

Terciptanya perangkat komunikasi seperti laptop dan smartphone serta evolusinya menjadi semakin mini adalah salah satu contoh.

"Bagaimana device kita sekarang bisa semakin kecil dan mudah dibawa? Itu salah satunya berkat inovasi pada chip. Dan itu karena riset fisika material dan elektromagnetik," jelas Tjia.

Tjia mengungkapkan bahwa Indonesia saat ini perlu menaruh perhatian pada riset, utamanya pada riset-riset yang bersifat fundamental.

Riset-riset fundamental itulah yang dalam jangka panjang bisa memberikan dampak besar sekaligus memperbaiki ekonomi dan ketahanan bangsa.

"Di negara maju, riset sudah dianggap sebagai bagian dari ketahanan nasional. Saya berharap Indonesia bisa tumbuh menyaingi negara-negara maju itu," ungkapnya.

"Kita punya potensi besar, manusia yang banyak sekali. Manusia itu harus ditingkatkan kecerdasannya dan dibekali dengan ilmu yang canggih," imbuhnya.

Kemajuan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, menurut Tjia, akan mengantarkan Indonesia menjadi bangsa yang tangguh dan berpengaruh, bukan hanya menjadi pasar seperti saat ini.

Tjia May On kelahiran Probolinggo, 25 Desember 1934 adalah salah satu fisikawan Indonesia yang diakui dunia. Risetnya dipublikasikan di jurnal internasional seperti Physical Review dan Nuclear Physics.

Dia pernah terlibat riset di International Center of Theoretical Physics (ICTP), Trieste, Italia, yang didirikan oleh fisikawan peraih nobel Abdus Salam.

Belakangan, tjiamengubah haluan dari fisika partikel ke fisika material. Menurutnya, fisika material menawarkan banyak manfaat dan berdampak besar bagi kehidupan.

Kepala LIPI, Iskandar Zulkarnain, mengatakan bahwa Tjia adalah sosok ilmuwan yang tekun dan fokus selama hidupnya sehingga layak menerima penghargaan Sarwono.

"Tjia May On menjadi inspirasi bagi peneliti Indonesia untuk foskua pada kepakarannya," kata Iskandar dalam sambutannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com