Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/08/2016, 08:07 WIB
Anne Anggraeni Fathana

Penulis


KOMPAS.com
– Rasa lapar adalah pertanda tubuh butuh asupan energi. Namun, Anda sebaiknya waspada, jika lapar tak kunjung hilang meski sudah makan. Lapar berlebihan bisa jadi pertanda diabetes.

Rasa lapar berlebihan atau disebut juga polyphagia merupakan tiga besar gejala diabetes. Keadaan ini terjadi karena penumpukan gula pada tubuh diabetesi—pengidap diabetes—yang memang tidak mampu memproduksi insulin secara maksimal atau mengalami resistensi insulin.

Padahal, insulin berperan untuk mengubah gula menjadi energi. Akhirnya, sel tubuh pun berusaha meningkatkan asupan energi dengan mengirim sinyal lapar pada otak.

Itulah yang mengakibatkan rasa lapar tidak akan hilang meski seseorang makan lebih banyak atau lebih sering. Seseorang perlu waspada jika gejala ini menimpa, terlebih bila dibarengi dengan sering ingin buang air kecil dan haus karena bisa jadi positif diabetes.

Pendampingan dokter diperlukan karena polyphagia memang memerlukan penangan khusus. Umumnya, pengidap diabetes disarankan menjalani diet ketat yang tepat dan terencana dengan menu rendah kalori serta rendah lemak.

Bila pola makan biasanya dilakukan tiga kali sehari, pengidap diabetes bisa menggantinya dengan lima porsi kecil makanan penuh nutrisi. Diabetesi dianjurkan makan sebelum rasa lapar tiba karena dapat mempengaruhi kondisi tubuh.

Thinkstock Ilustrasi.

Waspada lebih awal

Meski ada gejalanya, pengidap diabetes sering kali tidak sadar akan penyakit yang dideritanya. Berdasarkan survei International Diabetes Foundation pada 2014, sekitar 70 persen dari 9,1 juta orang Indonesia baru tahu mereka mengidap diabetes setelah ada komplikasi penyakit lain.

Padahal, mendeteksi diabetes semudah rajin memeriksakan kadar gula darah. Anda dinyatakan mengidap diabetes apabila kadar gula darah setelah puasa ada di atas 126 mg/dl dan normal lebih dari 200 mg/dl.

Pilihan pertama, Anda dapat melakukan medical check-up untuk pemantauan kesehatan secara menyeluruh. Atau, Anda dapat melakukan tes sendiri dengan alat uji gula darah mandiri, seperti OneTouch Ultra 2.

Perangkat di atas mampu menyimpan riwayat hasil pengecekan gula darah Anda untuk nantinya dikonsultasikan pada dokter. Untuk mendapatkan kadar gula darah, Anda cukup masukkan test strip dan bubuhkan tetesan darah.

Pada dasarnya, diabetes dapat dihindari dengan menerapkan pola hidup sehat. Ini bisa Anda lakukan dengan menjaga asupan makanan, rajin melakukan aktivitas fisik, dan tidur teratur. (Baca juga: 4 Langkah Saja... Cara Tak "Ribet" Mencegah Diabetes!)

Mewaspadai kemunculan diabetes sejak dini sebaiknya dilakukan sebelum penyakit ini menawan kehidupan Anda. Bukankan mencegah lebih baik daripada mengobati?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com