KOMPAS.com - Keberhasilan ilmuwan mendeteksi gelombang gravitasi untuk yang kedua kali memberi petunjuk bahwa jagat raya memang sering berkicau.
Alam semesta kita adalah tempat yang "keras". Persatuan dua lubang hitam super massif yang melepaskan energi dalam jumlah besar adalah peristiwa biasa.
Baca: Kicauan Jagat Raya Terdengar Lagi, Kuatkan Bukti Kebenaran Teori Einstein
Jolien Creighton, peneliti yang tergabung dalam proyek pembuktian keberadaan gelombang gravitasi Laser Interferometer Gravitational-Wave Observatory (LIGO) mengatakan, mungkin tiap jam selalu ada lubang hitam yang "kawin".
"Tebakan terbaik kami, banyaknya lubang hitam ganda di alam semesta kita yang bersatu adalah beberapa dalam satu jam," katanya seperti dikutip Discover Magazine, Kamis (16/6/2016).
Jika ada beberapa lubang hitam yang bersatu setiap jam, maka ada beberapa gelombang gravitasi pula yang sebenarnya dihasilkan alam semesta dalam kurun waktu tersebut.
Dua diantara gelombang gravitasi yang dihasilkan dari peristiwa bersatunya dua lubang hitam lebih dari 1 miliar tahun lalu kini telah terdeteksi.
Satu gelombang gravitasi terdeteksi pada September 2015 lalu, diumumkan pada Februari 2016. Gelombang gravitasi kedua terdeteksi pada Natal 2015 dan diumumkan Kamis kemarin.
Gelombang gravitasi tersebut ketika diolah menjadi gelombang suara akan terdengar seperti suara kicauan sehingga sering disebut pula kicauan jagat raya.
Baca: Kicauan Jagat Raya Bukti Gelombang Gravitasi, Apa dan Bagaimana Menemukannya?
Hingga saat ini, terdapat 4 fasilitas yang punya kapasitas untuk mendeteksi gelombang gravitasi. Selain LIGO, ada VIRGO di Italia, GEO600 di Jerman, dan TAMA300 di Jepang.
Chad Hanna, ilmuwan lain yang terlibat proyek LIGO mengatakan bahwa ke depan sangat mungkin mendeteksi lebih banyak gelombang gravitasi.
"Kita seharusnya bisa mendeteksi puluhan dalam beberapa tahun ke depan dan ratusan pada akhir dekade ini," ungkap pengajar di Pennsylvania State University itu.
Baca: Dengarkan, Ini Bunyi Kicauan Jagat Raya Bukti Kebenaran Teori Einstein
Dengan banyaknya gelombang gravitasi, ilmuwan ke depan bisa mengekstrapolasi data dan melakukan sensus lubang hitam di alam semesta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.