Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putri Ukok, Sosok Penderita Kanker Payudara Pertama di Dunia

Kompas.com - 10/06/2016, 19:46 WIB
Monika Novena

Penulis

Mumi juga dikubur bersama daging domba dan kuda, dipercaya akan menjadi makanan sang putri. Ada pula ornamen yang terbuat dari kayu, perunggu dan emas serta piring batu dimana diletakkan biji ketumbar yang sudah dibakar.

Pameran mumi mungkin menjadi sesuatu yang menarik bagi masyarakat umum, tapi tidak bagi orang Pazyryk.

Orang Pazyryk, orang-orang yang berasal dari daerah tempat mumi putri ditemukan, percaya bahwa memperlihatkan mumi dengan memamerkan mumi justru akan melepaskan roh jahat. Mereka meminta mumi ditaruh di tempat penemuan.

Seorang penduduk, Akai Khan mengkomplain, "Orang mati tidak boleh diganggu, mereka tidak boleh dipertontonkan di depan publik, bahkan di bawa ke seluruh dunia."

Ia juga mengatakan, setelah mumi digali, terjadi banjir, gempa bumi dan hujan es yang belum pernah ada sebelumnya.

Namun pameran rencananya akan tetap dilanjutkan. Vladimir Lenin, ahli dari Institut Moskwa, telah menyiapkan sarkofagus kayu dan kaca telah untuk pamaren tersebut. Mumi putri Altai itu akan sebagian ditutupi dengan mantel berbulu.

Putri Ukok merupakan lambang penderitaan sekaligus kecantikan.

Tubuh putri itu penuh dengan tato. Saat pameran, akan diperlihatkan tato pada bagian jari tangan dan pundaknya. Ilmuwan menyebut, tato itu memiliki nilai seni yang tinggi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com