Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Riset Ungkap Fakta Tak Terduga tentang Asal-usul Anjing

Kompas.com - 08/06/2016, 17:00 WIB
Monika Novena

Penulis

KOMPAS.com — Ilmuwan telah berhasil mengungkap asal-usul anjing. Di luar dugaan, asal-usul anjing berbeda dengan yang dibayangkan selama ini.

Untuk mengungkap asal-usul salah satu mamalia paling dekat dengan manusia itu, ilmuwan dari Universitas Oxford mempelajari data genetis dan membandingkan dengan bukti arkeologi yang ada.

Mereka meneliti serangkaian gen dari anjing purba berusia 4.800 tahun yang ditemukan di Makam Newgrange di Irlandia.

Ilmuwan juga meneliti DNA mitokondria (materi DNA pada organ sel yang berfungsi untuk menghasilkan tenaga) dari 59 anjing purba lainnya yang hidup antara 3.000 dan 14.000 tahun yang lalu, dan membandingkannya dengan 2.500 sel genetis anjing modern.

Hasilnya menunjukkan dengan jelas bahwa ada perbedaan genetis antara populasi anjing modern yang saat ini tinggal di Asia Timur dan Eropa.

Itu menunjukkan, teman baik manusia ini merupakan hasil evolusi dari dua populasi serigala berbeda yang tinggal di dua tempat berbeda pula, serta mengalami penjinakan lebih dari satu kali.

Dikutip dari Daily Mail, minggu lalu, Greger Larson, peneliti dari Universitas Oxford, mengatakan, penjinakan hewan merupakan hal yang jarang dibicarakan dan butuh banyak data untuk membuktikannya.

Penjinakan sendiri tak hanya terjadi pada anjing. Keith Dobney dari Universitas Liverpool menemukan bahwa babi hutan juga dijinakkan dua kali, di China dan Anatolia, Turki.

Sebelumnya, ada beberapa teori yang berkembang terkait penjinakan anjing. Satu teori menunjukkan, awalnya manusia secara aktif melakukan penjinakan, kemudian membiakkan serigala.

Adapun menurut teori lain, serigala dengan sendirinya menjadi jinak karena mengikuti manusia dan memakan sisa-sisa makanan manusia, atau berkeliaran di dekat permukiman manusia, menjelma menjadi anjing dan menjadi teman manusia hingga kini.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com