Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/05/2016, 20:19 WIB
Lily Turangan

Penulis

KOMPAS.com - Laporan dari Surgeon General AS pada 2006 menyimpulkan, bahwa tidak ada tingkat aman dari paparan asap rokok. Laporan itu juga menyebutkan bahwa secara rata-rata, ada lebih banyak anak-anak yang terkena asap rokok dibandingkan dengan orang dewasa.

Tubuh anak-anak masih berkembang, dan paparan racun dalam asap rokok menempatkan mereka pada risiko penyakit pernapasan parah dan dapat menghambat pertumbuhan paru-paru mereka. Secara lengkap, inilah efek negatif asap rokok pada anak-anak menurut laporan tersebut.

 

Berat Lahir Rendah
Asap rokok merupakan salah satu penyebab berat badan lahir bayi rendah, dan hal ini berkontribusi terhadap kematian dan kesehatan bayi hingga dewasa.

Wanita hamil yang terpapar asap rokok, cenderung melahirkan bayi yang memiliki berat lahir berkurang dari 33 gram atau lebih. Paparan asap rokok (termasuk pada secondhand smoker) juga meningkatkan risiko berat lahir di bawah 2,500 gram.

 

Sindrom Kematian Bayi Mendadak (SKBM)
Ibu yang merokok adalah faktor risiko terkuat risiko SKBM. Bayi yang meninggal karena SKBM cenderung memiliki konsentrasi nikotin dalam paru-paru yang lebih tinggi, daripada anak-anak yang tidak terpapar asap rokok.

 

Gangguan kognitif
Menjadi perokok pasif mengganggu kemampuan seorang anak untuk belajar. Lebih dari 21.900.000 anak-anak di dunia diperkirakan berada pada risiko kurang kemampuan untuk belajar membaca, matematika dan pemahaman kalimat, karena paparan asap rokok.

 

Masalah perilaku
Anak yang lahir ibu bukan perokok yang terpapar asap rokok selama kehamilan dan untuk wanita yang merokok selama kehamilan lebih mungkin untuk menderita Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD).

Diketahui, lebih banyak anak perempuan yang terkena tingkat paparan asap rokok yang lebih tinggi dari dari anak laki-laki, tetapi anak laki-laki memiliki masalah perilaku yang lebih besar seperti hiperaktif, agresi, depresi, dan masalah perilaku lainnya.

 

Masalah pernapasan
Badan Perlindungan Lingkungan AS (EPA) telah melaporkan bahwa bekas paparan asap meningkatkan risiko infeksi saluran pernapasan bagian bawah seperti bronkitis dan pneumonia.

Anak yang ibunya merokok, 50 persen lebih mungkin dirawat di rumah sakit karena infeksi pernapasan selama tahun pertama kehidupan mereka dibandingkan dengan bayi dengan ibu yang tidak merokok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com