Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Chappy Hakim
KSAU 2002-2005

Penulis buku "Tanah Air Udaraku Indonesia"

AADB: Ada Apa Dengan Bello?

Kompas.com - 30/04/2016, 18:52 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorWisnu Nugroho

Pada akhir tahun 1950-an dan permulaan tahun 1960, di masa kanak-kanak saya pernah memiliki anjing biasa yang sering disebut sebagai anjing kampung berwarna coklat keemasan. Sebenarnya tidak kampung-kampung amat karena masih mengandung sedikit keturunan anjing “negeri” atau “blasteran”, walau bukan murni “crossbreed” karena tidak memiliki stamboom yang jelas.

Anjing ini sangat setia, lucu dan menyenangkan untuk diajak bermain. Kami memperolehnya sebagai pemberian dari seseorang dengan kondisi masih berusia “bayi” kecil. Kami memeliharanya dengan baik, akan tetapi kami tetap menjaganya hanya untuk berkeliaran di halaman saja.

Anjing itu dinamai atau memperoleh nama panggilan “Bello”. Aneh sekali, karena dia tahu betul bahwa namanya Bello. Bila dipanggil dengan nama lain dia sama sekali cuek.

Sayangnya hanya sekitar satu tahun saja, Bello “lenyap” begitu saja tanpa bekas yang konon di curi orang. Sedih juga membayangkan kehadiran Bello yang lucu setia dan sangat bersahabat dengan kami sekeluarga. Memori dengan si Bello tetap tersimpan rapih dalam ingatan, terutama setiap saat melihat anjing lucu berwarna coklat keemasan.

Pada tahun 2013 Tascha anak saya menawarkan apakah saya mau memelihara anak anjing yang “lucu” dari jenis Golden Retriever berwarna coklat keemasan. Tascha tidak tahu menahu tentang Bello kecuali pernah sesekali mendengar cerita dari saya.

Teringat dengan si Bello, dan juga saya sudah hampir memasuki 10 tahun masa pensiun, maka tawaran itu saya terima dengan senang hati.

Saat menerima si Bello Golden Retriever ini dia masih kecil sekali dan dapat dengan mudah digeret-geret dengan tali penghelanya untuk diajak menemani jalan kaki keliling kompleks sekitar rumah.

Kini Bello sudah besar sekali dan beratnya sudah tidak sanggup lagi untuk diangkat dan sudah sulit ditarik bila dia menahan dirinya tidak mau jalan bersama. Yang menyenangkan adalah, Bello mudah menjadi teman berolah raga di pagi hari dengan kesukaannya mengejar-ngejar bola ke mana-mana.

Katanya memang sudah menjadi sifat yang melekat dari seekor anjing jenis Golden Retriever, yang gemar mengejar bola dan kemudian membawanya kembali kepada tuannya.

Di antara sekian banyak jenis anjing peliharaan, ada yang berukuran cukup besar dan biasa digunakan oleh para penggemar anjing untuk membantu majikannya melakukan sesuatu yang berhubungan dengan hobinya. Anjing jenis inilah diantaranya yang dikenal sebagai anjing dari spesies Golden Retriever.

Mengapa disebut dengan kata Retriever, karena berhubungan dengan tugas yang sangat terampil dilaksanakan oleh sang anjing yaitu menjemput bola atau hasil buruan majikannya dengan tanpa merusak barang yang dibawanya.

Anjing jenis ini memiliki insting yang kuat dalam berhubungan dengan air, sehingga sangat mudah untuk dilatih berenang. Golden retriever sangat cocok dengan kehidupan lingkungan pedesaan di pinggiran kota, walaupun dia juga akan cepat menyesuaikan diri bila dipelihara di dalam kota dengan kandang khusus.

Sangat baik hati

Sangat berbeda dengan kebanyakan anjing, dia dikenal sebagai anjing yang sangat baik hati. Di sisi lain Golden Retriever yang sangat jinak itu juga sangat senang berdekatan dengan anak-anak.

Beberapa jenis dari Golden Retriever bahkan digunakan sebagai pengawal penyandang disabilitas. Dia dapat dilatih membimbing para tuna netra dan juga sebagai pengawal penyandang tuli-bisu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com