Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/04/2016, 13:00 WIB
Kompasianer Dokter Andri Psikiater,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Penelitian yang dimuat di Jurnal Canadian Psychiatry, Vol49, Suppl 1, March 2004 mengatakan bahwa pasien gangguan depresi pada lansia hanya bisa dideteksi oleh dokter di pelayanan primer tidak lebih dari 51%. Padahal prevalensi gangguan depresi lansia di pelayanan primer bisa mencapai 4.4% pada wanita dan 2.7% pada laki-laki.

Selain itu, faktor klasik stigma gangguan jiwa juga masih turut menghantui orang untuk mencari pertolongan untuk masalah gangguan jiwa. Masalah depresi pada lanjut usia juga semakin dipersulit karena faktor terkait masalah medis yang dialami individu dan juga fisiologis yang sudah semakin berkurang fungsinya.

Belum lagi penggunaan obat yang banyak pada beberapa lansia dengan penyakit yang beragam. Tidak heran jika angka kesembuhan depresi pada lansia hanya berkisar 30% saja.

Pencegahan

Populasi lanjut usia memang akan terus meningkat terutama di Asia. Jika kita tidak mencegah masalah gangguan jiwa pada lanjut usia khususnya depresi maka akan sangat menimbulkan masalah di kemudian hari.

Produktivitas yang rendah dari lanjut usia ditambah dengan masalah gangguan jiwa akan membuat kompleks penanganan dan kondisi keseharian tempat tinggal lanjut usia tersebut.

Beberapa faktor risiko bisa dikenali baik dan dimodifikasi baik. Saat kemarin saya presentasi, masalah faktor risiko ini menjadi lebih dapat perhatian daripada sekedar penanganan kasus-kasus depresi lansia yang sebenarnya tidak mempunyai angka kesembuhan yang terlalu baik.

Faktor seperti makanan sehat, olahraga, sosialisasi, berhenti merokok dari sekarang dan tidak minum alkohol adalah hal-hal yang sebenarnya mudah dilakukan segera sejak muda.

Makanan sehat sendiri dalam seminar ini banyak dibahas terutama terkait dengan minyak ikan omega 3 yang mempunyai faktor proteksi terhadap terjadinya depresi dan gangguan perasaan lain pada individu. Sosialisasi yang baik di antara individu bukan dari sekedar jumlah kelompok yang dimiliki tetapi juga kualitas hubungan sosialisasi itu menjadi faktor utama sebagai pencegah stres atau stress buffering .

Pola hidup sehat selama ini kadang tidak menjadi perhatian utama karena dianggap hanya dilakukan jika perlu saja. Bahkan ada beberapa yang berpendapat bahwa pola hidup sehat membuat orang seperti tidak menikmati hidup.

Pada akhir presentasi saya mengingatkan kembali bahwa dengan prevalensi angka kejadian depresi lansia yang tinggi dan tingkat kesembuhan yang rendah, maka ada baiknya upaya pencegahan depresi sejak dini adalah salah satu yang harus lebih ditekankan. Lebih baik mencegah daripada mengobati.

Salam Sehat Jiwa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com