Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/04/2016, 20:37 WIB
Ayunda Pininta

Penulis

Sumber Yahoo News

KOMPAS.com - Banyak studi yang mendukung manfaat essential oil atau minyak esensial dan menunjukkan bahwa minyak esensial memiliki efek positif seperti mengurangi rasa sakit, kecemasan, peningkatan memori dan banyak lagi.

"Kami menggunakan semakin banyak minyak esensial dalam praktek kami di Mayo Clinic, seperti minyak lavender untuk membantu menangani stres dan peppermint untuk mual," kata Brent A. Bauer, MD, internal medicine doctor dan direktur Mayo Clinic Complementary and Integrative Medicine Program, Minnesota.

“Namun, walau terbilang kaya manfaat, bagaimanapun, jika digunakan tidak benar, ada konsekuensi yang berbahaya dari minyak esensial.”


Jangan terlena oleh label “alami”

Sesehat apapun sebuah zat, selain efek menguntungkan, tentu ada efek negatif yang bisa ditimbulkan, kata Bauer.

"Entah itu obat, herbal, atau minyak esensial, semua harus diperlakukan dengan hormat," lanjutnya.

Roz Zollinger, aromaterapis bersertifikat, instruktur dan pendiri Pusat Penyembuhan di Atlanta menambahkan, “Jangan menganggap itu aman sepenuhnya dan sadarilah bahwa tidak semua perusahaan minyak esensial menguji kualitas minyak mereka. Jadi, ada baiknya Anda mencari tahu latar belakang perusahaan sebelum Anda membeli produk mereka.”


Hindari mengonsumsinya

Kecuali Anda seorang ahli, pemakaian minyak esensial yang terbaik ialah pemakaian luar, mengikuti dasar-dasar aromaterapi.

"Minyak esensial sangat pekat dan memiliki berbagai tingkat toksisitas jika tidak digunakan dengan benar," Zollinger memeringatkan.

Ada banyak distributor yang mencontohkan menelan minyak esensial, tanpa pelatihan yang lebih dalam di bidang tersebut.

Zollinger mengaku, telah mendengar beberapa tip yang menyarankan klien untuk menambahkan beberapa tetes minyak jeruk untuk air minum. Namun, ini justru dapat menyebabkan sensasi panas atau terbakar di tenggorokan.


Tidak untuk semua umur

"Risiko bervariasi tergantung pada usia individu, bagaimana mereka menggunakan minyak, riwayat kesehatan pribadi, obat yang sedang diminum, dan kimia alami pada tubuh seseorang," kata Katharine Koeppen, aromaterapis bersertifikat dan pemilik Aromaceuticals di Dallas, Texas .

Jangan gunakan pada bayi dan balita, dia menyarankan, karena sebagian besar anak-anak di bawah tiga atau empat tahun tidak dapat sepenuhnya mengolah minyak dan membuang racun.

Gunakan pula secara hati-hati untuk anak usia sekolah dasar, karena beberapa minyak dapat menyebabkan reaksi yang merugikan, terutama pada anak-anak yang memiliki masalah pernapasan.

Asupan berlebihan dapat menyebabkan kerusakan hati, terutama pada anak-anak. "Konsultasikan dengan dokter jika Anda tidak yakin," dia menyarankan.


Kontradiksi dengan obat

"Sebagai contoh, sesuatu yang tampaknya sepele seperti minyak esensial peppermint memiliki daftar panjang yang mengejutkan terkait interaksi dengan obat tertentu dan kontraindikasi medis," kata Koeppen.

Jika Anda tidak yakin tentang apakah boleh menggunakan minyak esensial bersamaan dengan obat yang sedang Anda minum, hindari dulu semua minyak esensial untuk menghindari efek samping.


Jangan langsung menyentuh kulit

“Menggunakan minyak esensial pada kulit dapat menyebabkan reaksi, mulai dari dermatitis ringan hingga ruam yang menyebabkan kerugian permanen pigmentasi kulit," kata Koeppen.

Zollinger menambahkan, “Kontak langsung ke kulit pada bayi dan balita juga dapat menyebabkan masalah pada sistem saraf, kejang dan koma. Beberapa minyak dapat menyebabkan efek photosensitivity, terutama jeruk, sehingga hati-hati dalam menerapkan minyak esensial pada kulit bila terkena sinar matahari langsung dan gelombang UV.”

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Yahoo News
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com