Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gangguan Penyakit akibat Kelebihan Konsumsi Kedelai

Kompas.com - 19/04/2016, 08:00 WIB

KOMPAS.com - Bahan makanan mengandung kedelai merupakan salah satu alternatif protein hewani. Walau memiliki banyak manfaat kesehatan, ternyata konsumsi kedelai harus dibatasi.

Kedelai mengandung isoflavon yang disebut phytoestrogen cukup tinggi. Dalam jumlah berlebihan, phytoestrogen bisa menghasilkan efek hormon estrogen pada tubuh pria dan wanita.

Efek phytoestrogen memang berbeda-beda pada setiap orang. Pada sebagian orang, phytoestrogen bisa berikatan dengan reseptor estrogen dalam sel-sel tubuh. Karena bekerja mirip dengan estrogen, zat ini bisa mengambil alih estrogen saat bertemu reseptor yang tepat sehingga memicu sejumlah penyakit.

Berikut adalah beberapa kondisi penyakit yang disebabkan oleh kelebihan kedelai.

- Gangguan tiroid.
Hipotiroid merupakan salah satu risiko terbesar konsumsi kedelai. Mengonsumsi kacang kedelai 30 gram setiap hari selama 30 hari bisa mengganggu tiroid pada pria dan wanita dewasa.

- Alergi.
Kedelai ternyata termasuk dalam salah satu bahan makanan pemicu alergi. Di Amerika Serikat, karena banyaknya kasus alergi kedelai, FDA memerintahkan produsen makanan untuk memberi peringatan "Mengandung Kedelai" dalam kemasan.

- Gangguan reproduksi.
Beberapa penelitian menyimpulkan, isoflavon dalam kedelai bisa mengurangi jumlah sperma dan efek samping seksual lainnya pada tikus di laboratorium. Meski begitu, penelitian terhadap tikus ini dianggap kontroversial karena dosis yang diberikan lebih tinggi dibanding yang biasa dikonsumsi manusia.

- Risiko kanker.
Kanker dan kedelai menjadi isu kesehatan yang hangat dalam beberapa tahun terakhir. Beberapa penelitian menyimpulkan, konsumsi kedelai bisa menurunkan risiko kanker payudara dan kanker ovarium. Sebaliknya, ada juga penelitian yang menyebut konsumsi kedelai memicu kekambuhan kanker.

Kedelai, seperti semua makanan lain, memiliki pro dan kontra. Karena itu kata kuncinya adalah tidak berlebihan. Konsumsi kedelai satu atau dua sajian sehari masih direkomendasikan. Selain itu, lebih baik pilih produk kedelai yang kadar isoflavonnya rendah, misalnya tempe atau tahu. Jangan lupa untuk mengonsumsi berbagai jenis makanan untuk memenuhi kebutuhan gizi tubuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Fenomena
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Fenomena
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Kita
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Oh Begitu
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Oh Begitu
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Oh Begitu
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Oh Begitu
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Kita
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
Fenomena
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Oh Begitu
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Oh Begitu
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Oh Begitu
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Oh Begitu
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Fenomena
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Kita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau