Badak Sumatera di Kalimantan Diduga Kuat Mati akibat Infeksi

Kompas.com - 05/04/2016, 16:51 WIB

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Badak Sumatera di Kalimantan yang baru saja ditemukan pada 12 Maret 2016 lalu mati pada Selasa (5/4/2016).

Ini menjadi kabar duka bagi dunia konservasi sebab individu tersebut hingga kini menjadi satu-satunya badak sumatera di Kalimantan yang tertangkap secara fisik.

Kabar kematian badak itu disampaikan oleh Kepala Biro Humas KLHK Novrizal Thahar, Selasa sore dalam grup Whatsapp.  

“Yth. Kawan2 Media yang baik, Nanti saya akan kirimkan penjelasan resmi terkait Badak Sumatera di Kutai Barat, mohon ditunggu. Terima kasih, salam duka, Nov,” demikian tulisnya.

Konfirmasi dengan sejumlah pakar menyatakan bahwa badak tersebut diduga kuat mati akibat infeksi berat.

Saat konferensi pers pada 21 Maret 2016 lalu, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) serta WWF Indonesia memang menyatakan bahwa badak itu memiliki luka bekas tali jerat pada kakinya.

Tak diduga, infeksi pada luka itu yang kemudian mematikannya.

Badak yang masuk subspesies Dicerorhinus sumatrensis harrissoni  itu mati tiga pekan setelah berada di kandang sementara berukuran 16 x 27 meter.

Sebenarnya, pemerintah dan para pemerhati satwa telah emnyiapkan suaka di suaka di Hutan Lindung Kelian Lestari. Suaka bagi badak bersifat penyendiri (soliter) ini disiapkan 200 hektar, dua kali lipat luas Suaka Rhino Sumatera di TN Way Kambas, Lampung.

Sungguh sayang badak tersebut harus mati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau