Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menggugat Misteri Si Kerdil "Hobbit"

Kompas.com - 04/04/2016, 09:34 WIB

Ciri fisik

Fenomena hobbit memang masih menyimpan banyak misteri. Dari sisi fisik, hobbit yang periode kehidupannya hampir bersamaan dengan manusia modern memiliki penampilan yang sangat berbeda dengan manusia modern. Penampilan hobbit secara keseluruhan justru sangat menyerupai fosil spesies-spesies manusia awal yang tinggal di Afrika dan Asia sekitar tiga juta hingga satu juta tahun lalu.

Hobbit memiliki tubuh kerdil dengan tinggi 106 sentimeter. Adapun kapasitas volume otaknya sangat kecil, yaitu seukuran otak simpanse sekitar 400 sentimeter kubik.

Dalam penggalian sedalam 5,9 meter, para peneliti menemukan sekitar 6 hingga 10 kerangka hobbit yang secara keseluruhan memiliki tubuh kerdil. Dari semuanya, hanya satu individu yang ditemukan dalam kondisi kerangka lengkap.

Meski hobbit sudah punah, masih beredar anggapan adanya sisa-sisa keturunan hobbit dengan keberadaan orang-orang katai atau kerdil di Rampasasa, Manggarai, Nusa Tenggara Timur. Namun, anggapan ini dibantah tim Liang Bua karena ukuran volume otak dan karakter tengkorak mereka normal, jauh berbeda dengan hobbit.

Sisa manusia awal era modern?

Fenomena penemuan hobbit menjadi semakin menarik karena mampu menghadirkan wacana-wacana baru keberadaan spesies manusia yang mirip manusia awal, tetapi hidup pada era modern. Apakah dia sisa-sisa manusia awal pada era modern? Belum ada jawaban yang pasti soal hal ini.

Menurut Thomas, hobbit tidak masuk dalam kategori Homo erectus ataupun Homo sapiens (manusia modern). "Taring giginya mengingatkan kita pada manusia awal di Afrika yang sangat tua. Yang jelas, masih ada tanda tanya besar karena mereka bukan berasal dari kelompok Homo erectus atau manusia modern. Penemuan ini sangat unik dan masih menjadi bahan kajian yang perlu terus digali," tuturnya. (ALOYSIUS B KURNIAWAN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com