Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerhana Matahari Total dan Paranoia Penguasa Orba

Kompas.com - 01/03/2016, 19:16 WIB
Sabrina Asril

Penulis

Tak hanya itu, Direktorat Publikasi Departemen Penerangan juga telah menerbitkan buku Menyongsong Gerhana Matahari.

Instruksi Soeharto juga secara cepat menyebar ke pedesaan. Aparat desa mulai menyiapkan panitia pengamanan gerhana matahari total.

Sementara itu, tim penerangan yang dikoordinasi Departemen Penerangan berusaha menjangkau semua pedesaan di wilayah Sulawesi Tenggara untuk menyampaikan petunjuk menghadapi gerhana.

Dianjurkan agar beberapa jam menjelang gerhana matahari total dipukul kentongan dan beduk masjid sebagai tanda waktu untuk berada di rumah masing-masing. (Kompas, 31 Mei 1983)

Hanya boleh menonton TVRI

Departemen Kesehatan juga ikut menyampaikan bahaya kebutaan akibat gerhana matahari total ini.

Depkes menyarankan beberapa cara untuk menghindari kebutaan (Kompas, 4 Februari 1983).

Pertama, sama sekali tidak melihat atau menatap gerhana matahari. Khusus untuk umat Islam, disarankan sembahyang sunnah gerhana matahari sehingga kesempatan menatap gerhana hilang.

Jika tetap ingin menyaksikan matahari dapat melalui siaran TVRI. Opsi lainnya yakni dengan menyaksikan bayangan gerhana di lantai setelah sinar melalui celah.

Saat itu TVRI menayangkan penuh detik-detik menjelang gerhana, kegelapan total saat gerhana terjadi, hingga munculnya matahari yang kembali menerangi bumi.

Beberapa wilayah menjadi lokasi pengamatan TVRI yakni Candi Borobudur dan Tanjung Kodok, Tuban. Lembaga penyiaran pelat merah itu juga merekam tingkah polah binatang yang kebingungan dengan perubahan kondisi dari gelap ke terang.

Pemerintah memperkuat argumentasinya soal bahaya gerhana matahari total terhadap kebutaan dengan memaparkan data. (Kompas, 16 Mei 1983)

Dikatakan saat itu, di Australia terjadi 3.500 kasus kebutaan saat gerhana matahari total 1912.

Pada saat gerhana matahari total terjadi pada 1976, ada dua kasus kebutaan untuk tiap tiga juta penduduk.

Belakangan, data-data yang disampaikan pemerintah itu mengundang perdebatan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com