Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Balik Temuan Gelombang Gravitasi, Kisah tentang Keraguan dan Kemarahan Einstein

Kompas.com - 15/02/2016, 21:21 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

KOMPAS.com - 100 tahun setelah Albert Einstein menggagas eksistensi gelombang gravitasi, ilmuwan akhirnya berhasil membuktikan keberadaannya.

Penemuan ini disebut membuka era fisika baru. Ilmuwan mengatakan, mereka kini bisa mengungkap masa awal alam semesta dengan cara baru memanfaatkan gelombang gravitasi.

Meski kemudian terbukti eksistensinya, Einstein sendiri ternyata sempat ragu dengan gagasannya. Sampai-sampai, dia menulis keraguannya dan mengirimkan ke jurnal ilmiah.

"Does gravitation waves exist?", itulah judul makalah ilmiah Einstein yang dikirim ke Physical Review Letter pada 1 Juni 1936.

Kepada rekannya Max Born, Einstein juga menulis, "Bersama dengan seorang kolaborator muda, saya telah sampai pada hasil menarik bahwa gelombang gravitasi itu tidak ada."

Keraguan yang Berakhir Kemarahan

Sama seperti manusia biasa, Einstein juga kadang ragu dengan gagasannya. Tapi keraguan Einstein dalam gelombang gravitasi ini spesial karena kemudian dia marah ketika seseorang meragukan keraguannya.

Fisikawan Howard Percy Robertson kebetulan menjadi peninjau paper Einstein yang masuk ke Physical Review Letter. Identitas Robertson terungkap kemudian. Namanya sebagai peninjau tetap dirahasiakan saat itu.

Robertson mewakili jurnal menulis tanggapan pada makalah Einstein, menyatakan "akan sangat gembira bila Einstein bisa melihat beberapa komentar dan kritik yang dibuat." Ada kesalahan persamaan pada hitungan Einstein.

Surat itu membuat Einstein naik darah. Kemarahan itu wajar sebab investigasi yang dilakukan kemudian mengungkap bahwa ternyata makalah Einstein tidak pernah di peer-review.

Tanggal 27 Juli 1936, Einstein menulis, "Kami telah mengirim pada Anda manuskrip untuk publikasi dan tidak mengzinkan Anda menunjukkan pada ahli sebelum dicetak."

"Saya melihat tidak ada alasan untuk menaruh perhatian pada - jika ada kesalahan - komentar ahli yang anonim. Berdasarkan insiden ini saya memilih untuk memublikasikan di jurnal lain."

Einstein kemudian mengirimkan makalahnya ke Journal of the Franklin Institute yang berbasis di Philadelpia. Makalah itu terbit pada tahun 1937.

Jiwa Besar Robertson

Untungnya, Robertson cukup berjiwa besar. Sebelum Einstein memublikasikan makalahnya di jurnal lain, Robertson kembali mengingatkan kesalahan persamaan yang terjadi pada hitungan Einstein.

Musim panas tahun 1936, Robertson datang ke Princeton University. Dia bertemu dengan Einstein dan kolaborator mudanya yang bernama Leopold Infeld.

Robertson mengatakan secara pribadi pada Infeld bahwa dia ragu dengan pernyataan Einstein bahwa gelombang gravitasi tidak ada. Dia melihat hitungan versi Infeld dan menemukan kesalahan.

Infeld kemudian mengungkapkan diskusi itu pada Einstein. Tidak jelas apakah Einstein dan Infeld mengetahui bahwa Robertson berperan sebagai peninjau di Physical Review Letter.

Yang mengejutkan, ketika mendengar pernyataan Infeld, Einstein mengatakan bahwa dirinya sendiri telah menemukan kesalahan malam sebelumnya.

Akhirnya Einstein pun mengubah makalah ilmiahnya dan tetap mengirimkannya ke Journal of the Franklin Institute. Isinya jauh berbeda dengan yang dikirim ke Physical Review Letter.

Gelombang gravitasi kini telah ditemukan. Kiranya Robertson merupakan satu orang yang berjasa. Dia tidak menggagas gelombang gravitasi tetapi mampu meyakinkan pemikir hebat dunia bahwa apa yang digagasnya benar.

Einstein sendiri, walau terkesan sombong dan antikritik, juga bisa dibilang sebagai ilmuwan yang cermat karena meninjau ulang gagasannya sendiri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com