Gelombang gravitasi yang ditemukan disebut kicauan karena ketika diolah sedemikian rupa oleh ilmuwan, bunyinya terdengar seperti kicauan burung.
Marco Drago dari Max Planck Institute for Gravitational Physics adalah orang pertama yang mengetahui adanya kicauan itu.
Drago menjumpai kicauan sebagai lonjakan frekuensi gelombang, dari normalnya 35 Hertz lalu memuncak menjadi 250 Hertz dan tiba-tiba saja turun lagi.
Informasi keanehan yang dijumpai Drago segera disadari oleh bosnya, Bruce Allen. Sang pimpinan kemudian meyakini bahwa keanehan itu memang petunjuk adanya gelombang gravitasi.
Analisis kemudian mengonfirmasi bahwa yang terdeteksi memang gelombang gravitasi. Sumber gelombang adalah persatuan dua lubang hitam yang berjarak 1,3 miliar tahun cahaya dari bumi.
Satu lubang hitam memiliki massa 36 kali matahari, sedangkan lainnya 29 kali. Ketika bergabung, massanya menjadi 62 kali matahari.
Baca: Kicauan Jagat Raya Bukti Gelombang Gravitasi, Apa dan Bagaimana Menemukannya?
Awal baru fisika
Penemuan gelombang gravitasi ini dipandang sebagai penemuan terbesar kedua dalam fisika setelah penemuan Higgs Boson pada tahun 2012 lalu.
Penemuan ini setara dengan penemuan struktur DNA setengah abad lalu dan dinilai akan mengubah serta membuka peluang baru dalam kajian fisika.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.