Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/01/2016, 12:12 WIB
KOMPAS.com - Memeriksa kadar gula darah secara rutin merupakan hal yang wajib dilakukan jika Anda memiliki riwayat diabetes dalam keluarga, kegemukan, berusia di atas 30 tahun, atau memiliki pola makan buruk.

Kadar gula darah yang tinggi atau hiperglikemi merupakan kondisi yang lama-kelamaan akan merusak organ-organ tubuh.

Hiperglikemi terjadi ketika tubuh kekurangan insulin (hormon yang dikeluarkan pankreas) atau insulin tidak bekerja, maka gula darah tak dapat masuk ke dalam sel untuk dipakai sebagai energi. Akibatnya, gula darah akan menumpuk di peredaran darah.

Dampak dari kadar gula darah yang terus-menerus tinggi tidak bisa diabaikan.

- Dehidrasi
Salah satu tanda gula darah tinggi adalah sering buang air kecil. Timbunan gula di dalam darah akan memicu pengeluaran urine karena tubuh berusaha membersihkan gula. Ketika ginjal kehilangan glukoa melalui urine, sejumlah besar air pun akan hilang sehingga memicu dehidrasi.

Dehidrasi biasanya terjadi karena frekuensi buang air kecil sangat tinggi, tapi tidak dibarengi asupan cairan cukup. Orang yang mengalami dehidrasi akan merasakan lemah, sakit kepala, demam, serta berhalusinasi.

- Kerusakan organ
Lama-kelamaan kadar glukosa yang tinggi dalam darah akan merusak saraf dan pembuluh darah kecil di mata, ginjal, dan jantung.

Orang yang memiliki diabetes yang tidak terkontrol akan mengalami komplikasi berupa penglihatan kabur, rasa kebas di kaki, gagal ginjal, hingga serangan jantung dan stroke.

- Koma diabetes
Ketika seseorang dengan diabetes mengalami dehidrasi berat dan tidak mendapat cairan pengganti, ia akan mengalami komplikasi yang mengancam nyawa berupa koma diabetes. Kondisi ini sering terjadi pada orang yang kadar gula darahnya lebih dari 600 mg/dL.

Baca juga: Kadar Gula Darah Tinggi Juga Merusak Organ Seksual

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber WEBMD
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com