Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Tahun Pluto Lengser, Planet Kesembilan Baru Kini Ditemukan

Kompas.com - 21/01/2016, 13:25 WIB
KOMPAS.com — Astronom menemukan petunjuk keberadaan planet kesembilan, dan itu bukan Pluto yang dikeluarkan dari posisinya sebagai planet, tahun 2006 lalu. Penemuan ini berpotensi kembali menggoyang kemapanan pemahaman tentang tata surya.

Michael E Brown dan Konstantin Batygin dari California Institute of Technology mengungkap riset yang menunjukkan adanya planet kesembilan itu dalam publikasi di Astrophysical Journal pada Rabu (20/1/2016).

"Kami cukup yakin ada satu lagi planet di luar sana," kata Brown seperti dikutip New York Times, Rabu kemarin.

Brown mengatakan, planet itu memiliki massa 5-10 kali bumi. Dengan massa itu, planet kesembilan pantas disebut sebagai Bumi super atau Neptunus mini.

Letak planet kesembilan itu begitu jauh. Di titik terdekat, jaraknya dengan Matahari mencapai 32 miliar kilometer, sedangkan di titik terjauh 160 miliar kilometer, 200-1.200 kali lebih jauh dari jarak Bumi ke Matahari.

"Mungkin memakan waktu 20.000 tahun untuk melakukan revolusi penuh," kata Batygin seperti dikutip National Geographic.

Jika hidup di planet itu, umur manusia akan terkesan sangat singkat. Taruhlah umur rata-rata manusia di bumi 65 tahun, di planet itu hanya terhitung 0,00325 tahun.

Kisah penemuan petunjuk

Penemuan yang berpotensi memicu penulisan ulang anggota tata surya itu sebenarnya bermula dari pesimisme. Brown dan Batygin tak yakin ada planet kesembilan.

Tahun 2014, Scott Sheppard dari Carnegie Institution of Science dan Chad Trujillo dari Gemini Observatory di Hawaii memublikasikan makalah yang mengungkap kemungkinan adanya planet kesembilan.

"Kami pikir gagasan itu gila," kata Brown seperti dikutip The Washington Post, Rabu.

Menurut Brown dan Batygin, obyek yang lebih jauh dari Pluto mungkin hanya benda-benda kecil, seperti asteroid yang terhampar di kawasan tepi tata surya bernama Sabuk Kuiper.

Namun, dengan melakukan penghitungan dan pemodelan komputer, Brown dan Batygin justru menemukan bahwa keberadaan obyek besar seukuran planet itu sangat mungkin.

Ada dua petunjuk terkait keberadaan planet, yaitu adanya celah di Sabuk Kuiper dan tatanan beberapa benda langit di sana.

Pada jarak antara 7,5 miliar kilometer dan 10,5 miliar kilometer dari Matahari, di daerah Sabuk Kuiper, ada sebuah celah besar alias daerah kosong. Celah ini mungkin terjadi bila ada benda besar yang dengan gaya gravitasinya mampu mengosongkan wilayah.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com