Kesimpulan bahwa air mengalir di Mars saat ini didapatkan setelah ilmuwan di Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat menganalisis citra unik yang dipotret oleh kamera wahana Mars Reconaissance Orbitter.
Citra MRO menunjukkan adanya pola garis yang makin surut dan pola kipas pada tebing curam di kawasan lembah dan kawah Mars. Pola itu tanda adanya arus air yang menuruni lembah atau Recurring Slope Lineae (RSL).
Ilmuwan belum mengetahui dengan pasti sumber air itu. Air bisa saja berasal dari es di bawah permukaan, sumber air asin di lapisan akuifer, atau merupakan hasil kondensasi atmosfer Mars yang tipis.
"(Yang jelas) ada air cair di permukaan Mars hari ini," kata Michael Meyer, pimpinan program eksplorasi antariksa NASA. "Karena itu, kami menduga paling tidak ada lingkungan yang mendukung adanya kehidupan saat ini."
"Mars bukan planet yang kering seperti yang diduga sebelumnya," ujar Jim Green, ilmuwan NASA lain, seperti dikutip The Guardian, Senin (28/9/2015).
Lalu, awal tahun ini NASA mengungkap bahwa pada masa lalu, Mars memiliki samudera. Diduga, samudera itu terletak di wilayah belahan utara.
Namun sejumlah temuan lain menunjukkan bahwa Mars bukan hanya basah pada masa lalu tetapi juga saat ini. Hampir satu dekade lalu, Mars Global Surveyor memotret tanda adanya air yang mengalir di bebatuan Mars.
Tahun 2011, MRO mengungkap tanda adanya air yang mengalir di tebing-tebing Mars pada akhir musim semi dan awal musim gugur. Tanda air itulah yang disebut RSL.
Temuan kali ini mengonfirmasi bahwa Mars saat ini juga masih punya air. Hasil analisis kimia dengan teknik spektrometri (berbasis warna) menunjukkannya.
Lujendra Ojha dari Georgia Institute of Technology di Atlanta menggunakan spektronmetri untuk melihat pantulan sinar inframerah dari permukaan Mars saat pola garis mulai muncul dan saat berkembang sempurna.
Penelitian yang kemudian diterbitkan di jurnal Nature Geoscience itu mengungkap adanya molekul garam terhidrasi (telah berinteraksi dengan air) di permukaan Mars.
Garam terhidrasi, berupa klorat dan perklorat, merupakan tanda jelas adanya air saat ini. Ada empat lokasi air ditemukan mengalir, yaitu di kawah Hale, Palikir, Horowitz serta di lembah Coprates Chasma.
Air mengalir bersama molekul garam saat suhu Mars lebih tinggi dari 23 derajat Celsius. Air mampu mengalir pada suhu yang sangat dingin itu karena telah bercampur garam sehingga titik cairnya menjadi lebih rendah.
"Misteri sebelumnya adalah apa yang memungkinkan garam mengalir? Mungkin air tetapi hingga saat ini belum bisa dipastikan," kata Meyer.
"Dari penelitian ini kita mengungkap bahwa RSL terbentuk karena garam yang berinteraksi dengan air membentuk air asin yang mengalir ke bawah tebing," imbuhnya.
Temuan tanda adanya air yang mengalir di Mars saat ini membuat ilmuwan semakin yakin bahwa Mars menyimpan kehidupan dalam bentuk mikroba.
"Lokasi-lokasi tempat air mengalir ditemukan mungkin tempat terbaik untuk mencari kehidupan yang masih eksis di permukaan Mars," ungkap Alfred McEwen, pakar keplanetan di University of Arizona yang terlibat riset.
"Sementara memang penting untuk menemukan kehidupan di Mars pada masa lalu, sangat sulit untuk memahami biologinya. Kehidupan yang ada saat ini akan lebih informatif," imbuhnya.
John Bridge, profesor ilmu keplanetan di University of Leicester mengatakan, temuan ini bisa menjadi petunjuk untuk mengungkap sumber air. Di sana, kehidupan bisa dicari.
Ia mengatakan bahwa penemuan ini sangat menarik. "Mars kita berubah sekarang dan kita akan terus mendiskusikannya kemudian," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.