Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Naik Roket Negeri Gandhi, Satelit LAPAN A2/ORARI Mengantariksa Hari Ini

Kompas.com - 28/09/2015, 07:00 WIB

Selain memiliki AIS, LAPAN A2/ORARI juga memiliki instrumen Automatic Packet Reporting System (APRS). Bila dipadu dengan instrumen pemancar di darat, maka satelit tersebut bisa mengetahui lokasi dan kondisi daerah tertentu. Ini berguna untuk pemantauan wilayah terluar Indonesia.

"Ke depan dengan ORARI kita berencana memasang menara di daratan pulau-pulau terluar. Ketika satelit lewat, data tentang lokasi dan kondisi pulau terluar bisa dipancarkan. Terkait kedaulatan, itu membantu kita mengatakan bahwa pulau itu sidah tercatat dalam data satelit kita," jelas Suhermanto.

Setelah Peluncuran

Thomas mengatakan, tahap paling krusial setelah peluncuran adalah pendeteksian satelit.

"Setelah berada di orbit, satelit tidak lagi terlihat oleh mata telanjang. Jadi mendeteksi satelit menjadi lebih sulit. Tahap paling krusial adalah saat mendeteksi sinyal dari satelit dan menghidupkan sensor-sensornya," katanya.

Sebagai persiapan untuk tahap paling krusial itu, LAPAN telah mengonsetrasikan sejumlah tim perekayasa di Rancabungur, Bogor. "Selama beberapa hari mereka tidak bisa diganggu, akan berkonsentrasi untuk penjejakan satelit," kata Thomas.

LAPAN juga mengirim perekayasanya ke Jerman untuk berkonsultasi dengan supervisor misi LAPAN A2/ORARI.

Sementara untuk pelacakan roket, LAPAN telah merencanakan penggunaan fasilitas pemantau di Biak. Fasilitas itu merupakan kerjasama LAPAN dan ISRO.

Setelah satelit terdeteksi dan sensor diaktifkan, tim LAPAN akan memulai ujicoba satelit. Fungsi kamera dan instrumen AIS akan dites.

Apabila sukses, selain data-data penting soal maritim, publik bisa berharap foto wajah bumi dari antariksa hasil jepretan satelit LAPAN A2/ORARI.

Sehari, satelit itu akan melewati Indonesia sebanyak 14 kali. Dengan kamera yang dimilikinya, satelit itu akan punya banyak kesempatan untuk memotret wilayah tanah air dari antariksa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com