Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gejala Kanker Hati, dari Perut Bengkak hingga Kulit Kuning

Kompas.com - 21/09/2015, 10:18 WIB
Dian Maharani

Penulis

KOMPAS.com — Kanker hati merupakan penyakit yang perlu diwaspadai, khususnya bagi mereka yang memiliki faktor risiko, seperti terinfeksi virus hepatitis B, hepatitis C, terlalu banyak minum alkohol, dan obesitas karena bisa menyebabkan perlemakan hati.

Ahli penyakit hati Gleneagles Hospital Singapore, dokter Cheah Yee Lee, mengungkapkan, ada beberapa gejala yang dialami seseorang jika menderita kanker hati. “Gejalanya antara lain nyeri perut kanan atas, penurunan berat badan secara mendadak tanpa diketahui penyebabnya, dan pembengkakan di perut karena ascites atau penumpukan cairan di perut,” jelas Cheah dalam diskusi Kampanye Operasi Kuning di Jakarta, Jumat (18/9/2015).

Nyeri di perut kanan atas terkadang menjalar ke punggung dan bahu. Bisa juga merasa sebah atau kembung setelah makan. Kesehatan pun memburuk secara tiba-tiba pada pasien dengan hepatitis kronis atau sirosis. Selain itu, gejala juga bisa disertai dengan demam tinggi, lelah, mual, dan muntah.

Gejala khasnya yaitu kulit maupun bagian mata menguning atau dikenal dengan jaundice. Jaundice terjadi pada mereka yang telah mengalami kerusakan fungsi hati. Jaudice muncul karena banyaknya bilirubin, yaitu pigmen berwarna kuning yang menumpuk di dalam darah.

Pada orang dengan fungsi hati normal, bilirubin seharusnya dibawa oleh darah ke hati, lalu melalui pencernaan untuk akhirnya terbuang melalui tinja. Namun, pada orang yang fungsi hatinya telah rusak, bilirubin malah menumpuk dalam darah dan tersimpan di kulit dan mata sehingga berwarna kuning. Akibatnya, urine juga berwarna gelap karena bilirubin tidak bisa dikeluarkan melalui tinja. Hal ini juga membuat warna tinja terlihat pucat.

Sayangnya, gejala tersebut biasanya muncul jika kanker telah masuk stadium lanjut. Pada stadium awal, kanker hati sering kali tidak memunculkan gejala yang khas sehingga tak terdiagnosis. Untuk itu, melakukan skrining secara rutin sangat penting, apalagi bagi mereka yang memiliki faktor risiko.

“Pencegahan lebih penting. Salah satunya dengan tes darah untuk mengetahui ada atau tidaknya infeksi virus hepatitis B dan C,” kata Cheah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com