Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabut Asap Kebakaran Hutan, Setengah Abad Kita Abai

Kompas.com - 14/09/2015, 16:27 WIB

Abai

Pemerintah dinilai para ahli, pemerhati lingkungan, dan masyarakat abai dalam penanganan bencana asap yang terjadi selama bertahun-tahun. Pemerintah telah melakukan pembiaran terhadap perusakan ekosistem lahan gambut secara masif sehingga mudah memicu kebakaran lahan dan hutan.

Para ahli dan aktivis lingkungan menilai akar masalah dari kebakaran lahan di Sumsel adalah kerusakan ekosistem lahan gambut. Sumsel memiliki 1,4 juta ha lahan gambut dengan kedalaman 2-8 meter.

Kebakaran terjadi karena masifnya alih fungsi di lahan yang sangat mudah terbakar. Pemicu kebakaran ini adalah karena keringnya lahan gambut setelah alih fungsi lahan. Dalam proses alih fungsi, lahan gambut itu selalu disertai pengeringan lewat pembuatan kanal-kanal. Ahli hidrologi dari Universitas Sriwijaya, Momon Sodik Imanuddin, mengatakan, akar dari kebakaran lahan gambut di Sumsel adalah adanya pengeringan berlebih dan tidak terkendali tersebut.

Menurut Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Sumsel Hadi Jatmiko, saat ini kurang dari 10 persen lahan gambut di Sumsel masih dalam kondisi baik. Sekitar 800.000 ha lahan gambut Sumsel sudah dibebani izin dan konsesi perusahaan.

Catatan Walhi Sumsel, pemberian izin penggunaan lahan gambut yang masif terjadi sejak 1997. Tahun 1994, luas kebun sawit di Sumsel baru 50.120 ha. Namun, tahun 2015, luas areal kebun sawit sudah 827.212 ha. Adapun untuk izin hutan tanaman industri dan hak pengusahaan hutan mencapai luas 1,8 juta ha.

Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jambi Budidaya mengatakan, sejauh ini belum ada tindakan tegas kepada para pemilik kebun yang lahannya terus terbakar. Pada kebakaran tahun 2013 dan 2014, tidak ada sanksi apa pun bagi pemegang izin yang lahannya terbakar.

Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, karena adanya pembiaran dan penegakan hukum yang lemah, pelanggaran terus terjadi. Ini berbeda dengan Malaysia. Perkebunan di negeri jiran itu juga banyak menggunakan lahan gambut, tetapi tidak ada kasus pembakaran lahan yang mengakibatkan bencana asap. (IRE/ITA/SAH/DKA/JOG/ZAK)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com