Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/09/2015, 17:50 WIB
Kontributor Health, Dhorothea

Penulis

Sumber TIME.com

KOMPAS.com - Ternyata camilan favorit saat nonton film, popcorn termasuk makanan sehat.

"Jagung utuh itu kaya akan serat, rendah kalori dan bergizi. Itu yang Anda dapat juga dari popcorn," kata Dr. David Katz, direktur Yale University Prevention Research Center. Dua mangkuk popcorn tanpa rasa memiliki serat 2,3 gram dan kandungan 62 kalori.

"Tanpa tambahan butter dan tambahan lemak tinggi, popcorn cukup sehat," kata Gregory J. Privitera, associate profesor psikologi di St. Bonaventure University New York yang meneliti tanda-tanda lingkungan dapat menyebabkan kita makan lebih banyak atau sedikit.

Agar sehat, sebaiknya jangan tambahkan butter ke dalam popcorn. Kita dapat menghindari godaan popcorn ketika camilan itu ditaruh jauh dari jangkauan tangan. Demikian hasil penemuan Privitera.

Studi lain menemukan, popcorn lebih memuaskan keinginan ngemil dibandingkan keripik kentang. Mungkin karena bentuknya yang tak teratur dan volumenya yang memungkinkan udara masuk ke dalamnya.


"Saya akan memberi jempol untuk popcorn, khususnya untuk menggantikan camilan asin yang kaya tepung dan kalori sementara miskin gizi," kata Kathleen Melanson, salah satu peneliti dan associate professor ilmu gizi dari University of Rhode Island.

Kendati para ahli sepakat menilai popcorn sehat, pendapat mereka terbelah ketika menilai popcorn microwave. Ketika sekantong popcorn dipanaskan di microwave, jagung itu mengeluarkan partikel sangat halus yang mungkin berisiko untuk kesehatan. Demikian pendapat Yifang Zhu, associate professor departemen ilmu kesehatan lingkungan di UCLA Fielding School of Public Health.


Terpapar kimiawi kadar tinggi dari popcorn microwave ini dicurigai ada hubungannya dengan penyakit paru-paru pada pekerja di pabrik popcorn. Namun belum ditemukan kaitan definitif mengenainya.

"Penelitian kami membuktikan ketika membuat popcorn di microwave, terdapat produksi partikel sangat halus," katanya. Dalam sebuah studi, setelah tiga menit membuat popcorn dalam microwave, emisi partikel ultra halus sekitar 560 kali dibandingkan emisi microwave air.

Tingkat emisi itu tertinggi didapati pada popcorn aneka rasa yang dijual di bioskop sedangkan yang terendah ada pada jenis popcorn bebas lemak. "Kita tentu tak ingin menghirup emisi dari popcorn microwave," kata Zhu.

Namun studi lain membuktikan, kita juga terpapar partikel ultra halus dari polusi udara dalam ruangan dari barang-barang sehari-hari seperti pemanggang roti, pengering rambut dan lilin. United States Environmental Protection Agency sedang menginvestigasi partikel ekstra halus itu dan mencari tahu apakah partikel itu menyebabkan masalah-masalah kesehatan.

"Cara terbaik menghindari risiko itu adalah membuat popcorn sendiri tanpa microwave," kata Kristin Kirkpatrick, ahli gizi dan manajer Wellness Nutrition Services di Cleveland Clinic Wellness Institute. Popcorn yang dimasak di kompor memakai minyak zaitun jauh lebih enak dan lebih sehat daripada popcorn microwave.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber TIME.com
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com