BrandzView

6 Desain Menarik yang Mengubah Dunia

Kompas.com - 14/07/2015, 05:10 WIB
Adhis Anggiany Putri S

Penulis

KOMPAS.com – Setiap hari dunia berubah. Segala hal yang pada masa lampau dipakai untuk membantu manusia, belum tentu masih cocok digunakan sekarang.

Kreatifitas manusia pun terus berkembang mencetuskan beragam inovasi desain sebuah produk yang tak hanya memudahkan kehidupan, tapi juga memiliki kekuatan mengubah wajah dunia.

Desain sendiri merupakan jembatan untuk melihat dan merasakan fungsi dari sebuah benda. Warren Berger, penulis buku How Design Can Transfer Your Life and Maybe even the World, berpendapat bahwa demokratisasi perancangan yang telah dimulai seperempat abad lalu telah mengubah dunia ke level yang berbeda. 

Ya, desain sebuah produk tanpa disadari dapat mengubah gaya hidup masyarakat di berbagai tempat tanpa batas benua. Dari sekian banyak desain produk yang ada, berikut enam produk dengan desain menarik yang mengubah dunia:

Rumah Postmodern Pertama

Berlokasi di Chestnut Hill, Pennsylvania, desainer Robert Venturi merancang Vanna Venturi House untuk ibunya antara tahun 1962 sampai 1964. Rancangan Venturi terkenal dengan kompleksitas serta kontradiksi yang melawan norma arsitektur pada zamannya.

Rumah ini memiliki eksterior simetris dengan atap pelana yang sama dan pintu masuk di tengahnya. Uniknya, terdapat cerobong asap yang menyembul keluar secara berlebihan dari belakang menjadi kontras bentuk itu.

Venturi menempatkan jendela pada rumahnya berdasarkan fungsi interior. Ini terlihat dari jendela pita modernis di dapur dan jendela persegi di kamar tidur sekaligus kamar mandi dari bangunan depan.

Sementara di luar, Venturi menggunakan sistem layering, yaitu dinding luar dibuat dari perpaduan dinding dan kaca.

Pada desainnya Venturi berhasil menyatukan komposisi persegi panjang, lengkung, dan elemen diagonal secara bersamaan. Rancangannya ini dinobatkan sebagai manifestasi arsitektur postmodern pertama dan menginspirasi banyak desain rumah lainnya.

Pemutar musik portabel

Walkman, kotak metal kecil berwarna biru dan perak ini, merupakan portable stereo pertama yang diluncurkan di Jepang pada 1 Juli 1979. Rancangan Nobutoshi Kihara ini cukup mencengangkan karena dilempar dengan harga terjangkau pada masanya.

Penciptaan desain ini berawal dari ide sederhana agar setiap orang dapat menikmati musik di mana pun dan kapan pun tanpa harus membawa stereo besar dan berat. Berkat hadirnya walkman, gaya hidup masyarakat dunia dalam mendengarkan musik pun berubah.

Musik menjadi semakin akrab di telinga masyarakan dan lebih mudah dikonsumsi. Perkembangan pemutar musik portabel dapat memutar kaset, CD, video, hingga mini disk. Walkman pun menginspirasi berkembangnya pemutar lagu yang kini bisa ditemukan hampir di semua telepon genggam.

Shutterstock Sampai sekarang, kacamata hitam masih menjadi primadona fashion, baik bagi kaum Adam maupun Hawa.

Mobil Kodok

Volkswagen Beetle buatan Jerman sempat melegenda di dunia. Tak hanya laku di negeri asalnya, hampir seluruh masyarakat dunia memesan mobil ini, termasuk penduduk Indonesia.

Volkswagen memiliki arti mobil rakyat. Dinamakan begitu karena pencetus mobil ini, Adolf Hitler, menginginkan mobil sederhana, murah, dan bisa diproduksi massal untuk mem memenuhi jaringan jalanan baru saat itu.

Pada 1934, Hitler menghubungi Ferdinand Porsche untuk segera merancang kendaraan ini. Butuh waktu sekitar 4 tahun bagi Ferdinand dan timnya untuk merampungkan proyek tersebut.

Setelah peluncurannya, Volkswagen Beetle pun menjadi mobil paling digemari dan paling lama diproduksi sepanjang masa, yaitu dari tahun 1938 sampai 2003. Pada 2008, Volkswagen mengeluarkan versi New Beetle dengan teknologi lebih maju. Meski begitu, Beetle sendiri masih memiliki tempat tertinggi di hati pecinta mobil antik hingga kini.

Sepatu “stiletto”

Siapa tak setuju bahwa semua perempuan pasti ingin tampil cantik dan menggoda dalam balutan stiletto? Sepatu berhak tinggi ini dipercaya dapat memperindah lekuk kaki wanita. Kaki terlihat lebih jenjang dan langsing.

Tak hanya itu. Tubuh pun secara otomatis berdiri tegak karena terdorong alas tinggi pada tumit. Hal tersebut menambah keanggunan si pemakainya.

Menengok sejarahnya, stilleto diambil dari nama belati tajam Italia. Entah kapan persisnya, julukan tersebut mulai ramai dibicarakan pada 1930-an. Bangsawan Eropa merupakan pelanggan pertama jenis sepatu ini, termasuk diantaranya berasal dari kalangan pria.

Pada era 1940-an, rancangan stiletto karya Andre Perugia adalah yang pertama masuk pemberitaan majalah. Namun, baru di tahun 1950, dunia mulai mengalami demam stiletto. Rancangan Roger Vivier laku di pasaran. Dia mengembangkan sepatu hak atau semi stiletto dengan sentuhan kemewahan. Bahannya dibuat dari irisan baja tipis.

Memang, kepopuleran stiletto sempat mengalami pasang surut. Namun, tak dimungkiri, jenis sepatu ini selalu menjadi koleksi wajib kaum Hawa di segala zaman. Sampai sekarang, selebriti dunia lebih memilih memamerkan kaki jenjangnya dalam balutan anggun stiletto di atas karpet merah.

“Sunglasses”

Kacamata berwarna gelap mulai dikembangkan di Eropa pada abad ke-17. Awalnya, kacamata hitam ini dipakai karena dipercaya memberikan efek baik untuk mata. Saat itu, para tuna netra juga biasa memakainya ketika pergi keluar rumah.

Zaman terus bergulir. Ketika Eropa mulai membuka koloni di daerah tropis, sunglasses berguna sebagai alat pelindung mata dari sinar matahari. Fungsi ini terus terpakai dengan adanya budaya berjemur sinar matahari yang menjamur pada 1880-an. Sunglasses lalu berubah menjadi barang populer di masyarakat.

Di tahun 1930-an, kacamata hitam sering kali dilekatkan dengan sebagai alat fashion. Saat itu, artis Hollywood seperti Bette Davis dan Marlene Dietrich tampil menjadi ikon poster iklan dan menggunakannya. Pengusaha kacamata pun mulai bermunculan dan mereguk untung besar.

Sampai sekarang, kacamata hitam masih menjadi primadona fashion, baik bagi kaum Adam maupun Hawa. Berbagai model juga diluncurkan hampir tiap musim. Bahkan kini sunglasses menjadi bagian yang menunjukkan identitas diri seseorang.

Oik Yusuf/ Kompas.com Edisi keempat Gorilla Glass ini juga berhasil melewati pengujian “drop test” dengan imbas kejatuhan 80 persen lebih keras dari versi sebelumnya.

Ponsel dual edge

Kebutuhan komunikasi semakin dirasakan oleh manusia modern. Berawal dari telegram, telepon, pager portabel, hingga smartphone menandakan terjadinya kemajuan teknologi telekomunikasi.

Kini, telepon pintar tak hanya adu kecanggihan fitur, namun juga tampilan produk. Desain badan ponsel yang tadinya besar serta terlihat kaku, kini dibuat semakin tipis, anggun, dan diberikan sentuhan warna-warni modern. Alat tersebut kini juga menjelma sebagai ikon fashion, bahkan desain yang apik dipercaya menambah gengsi si pemilik.

Samsung Galaxy S6 edge keluaran terbaru dari produsen ponsel pintar Samsung, misalnya. Tak hanya menyematkan beragam fitur canggih, mulai dari wide angle front camera sampai tersedianya pemindai sidik jari.

Samsung Galaxy S6 edge juga merupakan ponsel pertama di dunia yang memiliki dual edge atau dua sisi lengkung pada sisi kanan dan kiri. Dual edge dapat memudahkan penggunanya untuk melihat notifikasi tanpa membuka ponsel. Samsung juga mengkreasikan kode warna sebagai penanda speed dial bagi orang-orang terdekat. Ponsel cerdas ini sukses memadukan antara kekuatan dan keindahan. 

Baca tentang

komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com