RA Nelson dan rekan dalam makalah "Leap Second, Its History and Possible Future" dalam jurnal Metrologia volume 38 tahun 2001 mengungkap fakta mengejutkan.
Menurut mereka, karena gaya tidal dan sebab-sebab lain, dalam 2.000 tahun, Bumi telah kehilangan waktu 3 jam.
Detik kabisat
Untuk menjaga waktu tetap standar sekaligus sesuai dengan apa yang terjadi dengan Bumi, Bulan, dan Matahari, ilmuwan kemudian menggagas detik kabisat pada tahun 1972.
Konsepnya, penambahan atau bahkan bisa pengurangan satu detik pada waktu-waktu tertentu sehingga waktu tetap sinkron dengan rotasi Bumi.
Detik kabisat sendiri muncul berkat kemajuan pengukuran waktu, terutama detik, secara lebih presisi dengan atom sesium.
Tahun 2015 adalah salah satu tahun yang akan memiliki detik kabisat. Satu detik akan ditambahkan pada tanggal 30 Juni 2015 nanti.
Ada sejumlah kalangan yang menghendaki penghapusan detik kabisat karena justru merepotkan secara teknologi. Misalnya, membuat sistem komputer eror.
Walau demikian, kalangan lain, misalnya Moedji Raharto dari Institut Teknologi Bandung (ITB), mengatakan bahwa detik kabisat tetap perlu untuk menjaga presisi waktu.
Di samping itu, jika detik kabisat dihapus, maka, dalam jangka panjang, perubahan besar dipercaya akan terjadi dalam waktu pergantian musim dan lainnya.
NASA sendiri memprediksi bahwa jika detik kabisat dihapus, maka, dalam 500 tahun, waktu di Bumi akan berbeda 25 menit dengan waktu menurut gerakan rotasi dan revolusi Bumi yang sebenarnya.
Baca juga:
Tanggal 30 Juni 2015, Sehari Semalam Bakal Lebih dari 24 Jam
Hari Bertambah Sedetik, Apa yang Mungkin Terjadi pada 30 Juni 2015?