Kurang lebih 11 tahun lalu, ilmuwan memasang penanda pada seekor hiu putih raksasa yang dipanggil "shark alpha". Penanda itu bisa membaca lokasi hiu, termasuk kedalamannya, suhu tubuh serta lingkungan, dan parameter lainnya.
Tak diduga, empat bulan setelah dipasang, penanda terdampar di pantai yang berjarak 3,2 kilometer dari lokasi hiu saat tagging dilakukan. Ketika ilmuwan mengunduh data rekaman penanda, mereka menemukan fakta yang mengejutkan.
Informasi menunjukkan bahwa penanda tenggelam hingga kedalaman 580 meter dari permukaan laut serta membaca peningkatan suhu dari 8 derajat celsius hingga 25,5 derajat celsius selama delapan hari sebelum akhirnya kembali ke permukaan dan terdampar.
Pembuat film dokumenter David Riggs dalam dokumenter Hunt for the Super Predator yang ditayangkan secara online di Smithsonian Channel menyelidiki peristiwa yang menimpa hiu tersebut.
"Pertanyaan yang terlintas tidak hanya di pikiran saya, tetapi juga setiap orang yang terlibat misi adalah siapa yang melakukan itu? Hiu putih itu pasti dimakan. Apa yang akan memakan hiu sebesar itu? Apa yang bisa membunuh hiu sepanjang 3 meter?" kata Riggs.
Selama penyelidikan sekaligus pembuatan dokumenter, seperti diberitakan IFLScience.com, Minggu (10/5/2015), Riggs mengungkap tiga kemungkinan makhluk yang membunuh hiu putih raksasa tersebut, yaitu paus pembunuh, cumi-cumi raksasa, atau hiu putih yang kanibal.
Belum diketahui dengan jelas makhluk misterius yang membunuh hiu putih raksasa tersebut. Dokumenter yang menjelaskan teka-teki pembunuh shark alpha itu bisa dilihat di situs web Smithsonian Channel.