Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Ilmuwan Ini, Ajaran Yesus Menyebar Luas berkat Ledakan Meteor

Kompas.com - 24/04/2015, 18:35 WIB

Alkitab, kata Hartman, punya penjelasan berbeda-beda antar-satu bagian dengan lainnya tentang suara yang didengar Paulus. Ada yang menyatakan bahwa suara itu milik Yesus, tetapi ada juga yang menyatakan cuma noise. Nah, noise ini memang terjadi setelah ledakan meteor.

Terakhir, kebutaan yang dialami Paulus mungkin juga bukan keajaiban, menurut Hartman. Kebutaan sementara bisa memang bisa terjadi ketika manusia melihat secara langsung ledakan meteor. Kebutaan sementara itu dikenal dengan fotokeratitis.

"Pada dasarnya, itu adalah sunburn pada kornea mata. Begitu sembuh, maka akan mengelupas," kata Hartman seperti dikutip New Scientist, Rabu (22/4/2015). Sinar UV pada ledakan meteor memang bisa mengakibatkan kulit terbakar dan mengelupas serta kebutaan sementara.

"Detail (cerita dalam Alkitab) benar-benar cocok dengan bola api (ledakan meteor) sekelas Chelyabinsk atau Tunguska," kata Hartman. Ledakan meteor di Tunguska terjadi pada tahun 1908.

Bila benar, itu akan sangat menarik. Perkembangan sebuah ajaran salah satunya ditentukan oleh peristiwa ledakan meteor. Dalam sejarah, banyak hal besar terjadi akibat meteor atau benda antariksa, misalnya kepunahan dinosaurus.

Benarkah analisis Hartman? Raj Das-Bhaumik dari Moorfields Eye Hospital di London mengatakan, kebutaan sementara memang bisa terjadi pada orang yang melihat ledakan meteor. Namun, dia juga mengatakan, "Kalau ada meteorit pasti juga ada kerusakan lainnya."

Sementara itu, Bill Cooke, Kepala Meteoroid Environment Office NASA di Alabama, mengatakan, pendapat Hartman merupakan spekulasi ilmiah. Namun, ia mengatakan, "Seperti banyak kejadian pada masa lalu, tak ada bukti konkret."

Walau mungkin meragukan bagi sebagian kalangan, Hartman mengungkapkan bahwa gagasannya perlu dipikirkan serius. "Tujuan saya bukan untuk mendiskreditkan apa yang orang percaya," katanya.

"Namun, jika penyebaran agama besar dimotivasi oleh kegagalan memahami fenomena bola api (ledakan meteor), itu adalah sesuatu yang harus dipahami manusia, tentang dirinya sendiri," kata Hartman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com