KOMPAS.com — Peneliti menjuluki pasangan dinosaurus ini sebagai "Romeo dan Juliet". Pasangan dinosaurus jantan dan betina itu ditemukan di Gurun Gobi, Mongolia.
Mengapa diberi julukan layaknya pasangan yang diperkenalkan Shakespeare? Jawabannya ialah karena peneliti mengetahui jenis kelamin kedua binatang purba ini.
"Penentuan jenis kelamin pada dinosaurus sungguh sulit," ujar Scott Persons dari Universitas Alberta, Kanada. Menurut dia, anatomi yang menjelaskan jenis kelamin jarang terawetkan.
Persons membandingkan sisa-sisa dinosaurus mirip burung dengan anatomi burung modern. Hasilnya, peneliti menemukan bukti bahwa bulu yang dimiliki dinosaurus tidak berfungsi untuk terbang.
Teori Persons mengungkap bulu yang dimiliki dinosaurus digunakan untuk memikat lawan jenisnya, seperti yang terjadi pada burung merak dan kalkun. Lebih lanjut, peneliti mendapati bahwa ukuran salah satu dinosaurus lebih besar. Perbedaan ini semakin menjelaskan jenis kelamin dari dinosaurus.
"Meski kami mendapati dinosaurus ini sama-sama ovipar dengan ukuran dan usia nyaris sama, mereka berlainan jenis kelamin. Romeo untuk dinosaurus jantan yang lebih besar dengan tulang ekor khas," kata Persons. Sementara itu, Juliet, si dinosaurus betina, memiliki tulang ekor lebih pendek. (Live Science)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.