Baru-baru ini, ilmuwan menemukan fosil buaya dari masa 231 juta tahun lalu di wilayah North Carolina. Ukurannya terbilang raksasa bila dibandingkan dengan buaya sekarang, yaitu memiliki panjang 3 meter dan tinggi 1,5 meter.
"(Dia adalah) peneror keji," kata Lindsay Zanno, paleontolog dari University of North Carolina yang menemukan fosil tersebut.
"Secepat mungkin, memanjatlah ke pohon terdekat," demikian yang dinasihatkan Vince Schneider, paleontolog dari North Carolina Museum of Natural Science, andaikata kita bertemu dengan spesies itu, seperti dikutip Reuters, Jumat (20/3/2015).
Buaya yang fosilnya ditemukan ini dinamai Carnifex carolinensis. Jenis buaya tersebut unik karena hidup di darat dan berkeliaran dengan dua kaki, walaupun sejatinya memiliki empat kaki.
Spesies buaya itu merupakan salah satu jenis paling purba dari golongan Crocodylomorpha. Hewan itu hidup berdampingan dengan aetosaur yang merupakan reptil pemakan tumbuhan, mamalia purba, dan phytosaur.
C carolinensis mendominasi Bumi sebelum kehadiran dinosaurus dimulai pada periode Triassic. Setelah ada dinosaurus, jenis ini perlahan kalah dan punah.
Zanno mengungkapkan, penemuan fosil di North Carolina— yang pada masa 200-an juta tahun lalu masih menjadi bagian dari Benua Pangaea dan merupakan wilayah tropis— menunjukkan bahwa fungsi predator sebelum masa dinosaurus diisi oleh C carolinensis.
Penemuan ini dipublikasikan di jurnal Scientific Report pada Kamis (19/3/2015) kemarin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.