Gagasan Rampino memang kontroversial. Astrofisikawan dari Monash University, Michael Brown, mengungkapkan, pernyataan bahwa materi gelap memengaruhi kepunahan massal masih kurang dasar ilmiah.
"Klaim kepunahan secara periodik hingga kini masih dianggap skeptis, mengaitkan itu dengan periode gerak tata surya melewati galaksi adalah kesimpulan yang sangat lemah," kata Brown.
Brown menambahkan, "Materi gelap tidak terkonsentrasi seperti materi umumnya." Materi itu menyebar. Sulit membayangkan adanya materi gelap yang terkumpul di satu wilayah dan memengaruhi gravitasi di tata surya.
Jika memang materi gelap terkonsentrasi dan bisa berefek pada gravitasi di tata surya, maka pasti materi itu juga mampu memengaruhi gravitasi bintang. Dengan begitu, maka pasti materi gelap sudah ditemukan.
Soal materi gelap yang bisa memengaruhi inti Bumi seperti argumen Rampino, Brown mengatakan, "Klaim hubungan materi gelap dengan aktivitas geologi itu hampir merupakan omong kosong."
Materi gelap, menurut Brown, tidak berinteraksi dengan materi lainnya. Materi itu bisa melewati Bumi, Matahari, dan benda langit lain tanpa menimbulkan efek. Pernyataan bahwa materi gelap bisa memengaruhi inti Bumi sangat lemah.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.