Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kurangi Impor, Tiap Perusahaan Perkebunan Wajib Tanam Buah

Kompas.com - 18/02/2015, 14:31 WIB
Kontributor Bengkulu, Firmansyah

Penulis


BENGKULU, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Bengkulu mewajibkan perusahaan perkebunan di daerah itu untuk menanam minimal 10 hektare kebun buah guna mengurangi ketergantungan buah impor.

Hal ini ditegaskan Kepala Badan Ketahanan Pangan Provinsi Bengkulu, Muslih Z di Bengkulu, menurut dia kebijakan ini disesuaikan dengan potensi masing-masing wilayah. Ia menyontohkan ada beberapa daerah yang cocok ditanami pepaya, jeruk gerga, dan lainnya.

"Pepaya California sudah dikembangkan oleh kelompok pertanian di Kabupaten Seluma, begitu juga dengan Jeruk Gerga yang sudah terkenal hingga ke luar negeri. Kebijakan baru ini dibuat guna mempertahankan buah lokal ditengah tingginya impor buah dari luar negeri," ujar Muslih baru-baru ini.

Kebijakan ini, kata dia, telah dikoordinasikan dengan gubernur agar segera dikukuhkan dalam aturan atau surat keputusan gubernur.

Dijelaskan Muslih, tanaman pekarangan yang digagas Gubernur Bengkulu terbukti berhasil meningkatkan pendapatan masyarakat di daerah ini. Hal yang sama juga terhadap masyarakat Bengkulu untuk memaksimalkan pekarangan dengan menanami tanaman buah, bahkan Pemprov Bengkulu akan ikut menyediakan bibit buah-buahan.

"Siapa yang menyediakan lubang itulah yang dibantu, tanaman buahnya tentu disesuaikan dengan kondisi tanah dan iklimnya," demikian Muslih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com