Temuan tersebut mengejutkan dan membuat ilmuwan bertanya-tanya. Bagaimana mungkin ikan dan udang-udangan mampu hidup di lingkungan ekstrem tersebut? Apa makanan dan bagaimana cara adaptasi makhluk-makhluk tersebut?
Ikan dan udang-udangan itu ditemukan oleh tim ilmuwan Amerika Serikat yang sedang meneliti Whillan Ice Stream, gletser di Antartika yang mengalir dari West Antartic Ice Shelf ke Ros Ice Shelf.
Di wilayah tersebut, tim ilmuwan mengebor es dan mengirim robot penjelajah bernama Deep-SCINI. Ilmuwan memberi tugas pada kamera robot tersebut untuk merekam lingkungan laut dalam Antartika, sebuah wilayah yang tertutup oleh es setebal ratusan meter.
Misi penelitian sebenarnya adalah untuk mengungkap dampak perubahan iklim pada lapisan es di Antartika. Namun, di luar dugaan, lewat pengeboran itu, ilmuwan menemukan sesuatu yang mengejutkan.
Dari kamera, ilmuwan menjumpai bayangan yang bergerak, sosok ikan yang matanya menonjol keluar. Pengamatan lebih saksama kemudian mengungkap bahwa ikan itu berwarna kebiruan dan berbadan transparan. Organ-organ dalamnya bisa dilihat dari luar.
"Itu sangat mengagumkan," kata Ross Powell, geolog lingkungan es dari Norther Illinois University, seperti dikutip Scientific American, Rabu (21/10/2014). Powell menuturkan betapa ilmuwan terkejut dan sangat gembira dengan penemuan itu.
Brent Christner, ahli mikrobiologi dari Lousiana State University yang terlibat penelitian, mengungkapkan, "Lingkungan di bawah lapisan es itu adalah tempat yang sangat keras untuk hidup."
Jaring-jaring makanan di tempat tersebut belum diketahui. Dengan minimnya cahaya, kehidupan di tempat itu, terutama mikroorganisme, akan sangat bergantung pada energi kimia.
Dengan minimnya sumber makanan, ikan dan udang-udangan di tempat tersebut kemungkinan "dituntut" untuk punya mobilitas tinggi sehingga bisa berpindah dari satu tempat ke tempat lain untuk memperoleh makanan.
Temuan ini memberi petunjuk bahwa kehidupan bisa ditemukan di mana pun, di tempat yang tidak pernah diduga manusia. Sekaligus, temuan memberi penguatan akan dugaan adanya kehidupan di luar angkasa, misalnya di bawah lautan Eropa, bulan Planet Jupiter.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.