Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Pohon Jati Ditanam hingga Berbentuk Lurus

Kompas.com - 19/12/2014, 21:47 WIB
Josephus Primus

Penulis

Harfam Peserta yang berkunjung ke Wana Bakti Expo 2014 di Bumi Perkemahan Cibubur Jakarta Timur pada Jumat (19/12/2014) bisa menuliskan pesan-pesan pelestarian alam di media yang disediakan Harfam.


KOMPAS.com - Pohon jati (Tectona grandis) sudah lama menjadi unggulan industri infrastruktur dan furnitur. Lantaran itulah, pohon jati yang diminati industri adalah pohon yang ditanam hingga berbentuk lurus.

Menurut Meivita Nafitri dari perusahaan pemberdaya dan pelestarian alam Harfam, pohon jati yang lurus memiliki rendemen yang maksimal. Rendemen adalah bagian pohon yang bisa dimanfaatkan industri untuk berbagai kebutuhan. "Pohon jati yang lurus tentunya memiliki rendemen lebih banyak kalau dibandingkan dengan yang bengkok-bengkok atau tidak lurus," jelasnya di sela-sela pameran Wanabakti Expo 2014 di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta Timur, pada Jumat (19/12/2014).

Catatan menunjukkan, Harfam yang berdiri sejak 2004 silam memulai penanaman jati varietas unggul pada lahan seluas 50 hektare di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur.

Data terkini pihak Harfam menunjukkan, sampai dengan Oktober 2014, sudah ada penanaman jati varietas unggul pada lahan seluas 650 hektare di Kabupaten Bondowoso dan Situbondo, keduanya di Jawa Timur. Mayoritas jati Harfam yang berumur dua tahun kini sudah memiliki tinggi hingga 13 meter.

Rerata tiap satu hektare lahan, Harfam menanam seribu batang pohon. Tahun depan, Harfam akan menanami 60 hektare lahan baru di Kabupaten Situbondo.  

Harfam menawarkan kemitraan penanaman jati varietas unggul melalui tujuh tipe. Tipe terendah adalah Tectona Garden dengan jumlah 100 batang pohon dengan harga Rp 200 juta.  Sementara, tipe tertinggi adalah Royal Tectona meliputi hingga 9.000 pohon jati varietas unggul dengan harga mencapai Rp 9,5 miliar.

Primus Menurut anggota Pramuka Saka Wana Bakti Lilih Muflihah di sela-sela Wana Bakti Expo 2014 di Bumi Perkemahan Cibubur Jakarta Timur pada Jumat (19/12/2014), isu menyelamatkan sumber-sumber air adalah bagian penting menjaga lingkungan. Aforestasi atau pembentukan hutan pada lahan yang sebelumnya bukan merupakan hutan menjadi pilihan penyelamatan sumber-sumber air tersebut.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com