Riset terbaru yang dipublikasikan di jurnal Science, Jumat (7/11/2014), menunjukkan bahwa ada bintang-bintang yang tak berumah berada di zona antar-galaksi.
"Mungkin juga ada manusia di sana," kata Harvey Moseley, astrofisikawan Goddard Space Flight Center, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA), yang terlibat dalam riset.
Kesimpulan bahwa zona antar-galaksi juga kaya bintang didapatkan setelah astronom menganalisis data misi Cosmic Infrared Background Survey (CIBER) antara tahun 2010-2012.
Wahana CIBER diterbangkan ke luar angkasa dan diberi tugas mengintai lima petak area di angkasa, masing-masing selama semenit, guna mengumpulkan sebanyak mungkin cahaya kosmos.
Untuk mengatasi bias hasil pengamatan karena faktor waktu penerbangan misi, CIBER melakukan misi pengintaiannya beberapa kali dalam setahun.
CIBER sendiri memang dirancang untuk melihat fluktuasi cahaya inframerah yang berguna untuk mengetahui galaksi-galaksi pertama di alam semesta.
Cahaya dari galaksi-galaksi awal di alam semesta punya panjang gelombang mendekati inframerah sebab pengaruh semesta yang mengembang.
Saat menganalisis data CIBER, Moseley, Michael Zemcov dari California Institute of Technology (Caltech) yang memimpin riset, dan rekannya Jamie Bock merasa terkejut.
Mereka mendapati, cahaya yang datang ternyata tak cukup mendekati inframerah. Dengan demikian, sulit untuk mengatakan bahwa cahaya itu berasal dari galaksi yang tua.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.