Dalam pengadaan helikopter ini, Airbus bekerja sama dengan PT Dirgantara Indonesia. Pembuatan beberapa komponen serta perakitan akan dilakukan di dalam negeri dengan lisensi Airbus Helicopters.
Rencananya, kesebelas helikopter itu akan dipasok oleh Airbus dalam jangka waktu tiga tahun. PT Dirgantara Indonesia juga akan melengkapi helikopter dengan peralatan pendukung sebelum diberikan ke Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Ada dua peralatan yang akan ditambahkan pada helikopter itu, yaitu dipping sonar Helicopter Long-Range Active Sonar (HELRAS) dan sistem peluncur torpedo. Keduanya bakal membuat helikopter mumpuni untuk operasi darat maupun laut.
Phillipe Monteoux, Direktur Airbus Helicopters Asia Tenggara, menyambut baik pemesanan helikopter ini. Ia mengatakan bahwa AS565 MBe Panther adalah solusi modern dan andal untuk memenuhi kebutuhan Indonesia sebagai negara maritim.
Sementara itu, Presiden PT Dirgantara Indonesia Budi Santoso mengatakan, kerja sama ini adalah wujud dari upaya PT DI untuk memasok kebutuhan alutsista yang hemat sekaligus meningkatkan keterlibatan industri dalam negeri.
Pembelian ini menambah koleksi helikopter rotocraft buatan Airbus milik Indonesia. Unit lain ialah Colibri EC120 ringan untuk pelatihan, Fennec dan BO-105 untuk misi serang ringan, serta Puma dan Super Puma yang dioperasikan TNI Angkatan Udara.
Dalam rilis Airbus hari ini, disebutkan bahwa dalam waktu dekat, TNI AU juga akan menerima helikopter EC725 untuk misi pencarian dan penyelamatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.