Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lubang Hitam Monster Ditemukan di Galaksi Kerdil Tetangga Bimasakti

Kompas.com - 19/09/2014, 17:27 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis


KOMPAS.com — Astronom baru saja menemukan lubang hitam supermasif di salah satu galaksi terkecil di alam semesta yang masih tetangga Bimasakti.

Lubang hitam yang terdapat di galaksi kerdil itu memiliki bermassa 21 kali Matahari. Temuan lubang itu membuat astronom beranggapan bahwa lubang hitam supermasif di galaksi kerdil sebenarnya umum.

Sebelumnya, astronom hanya memastikan bahwa setiap galaksi besar memiliki lubang hitam yang masif. Lubang hitam itu eksis sejak "masa kanak-kanak" alam semesta, kurang lebih 800 juta tahun setelah Big Bang (13,8 miliar tahun lalu).

Tentang ada tidaknya lubang hitam di galaksi kerdil, astronom sebelumnya masih bertanya-tanya.

"Galaksi kerdil merujuk pada galaksi yang kecerlangannya tak sampai seperlima kecerlangan Bimasakti," kata Ani Seth, astronom dari University of Utah. Galaksi ini cuma berdiameter ratusan hingga ribuan tahun cahaya. Bimasakti berdiameter 100.000 tahun cahaya.

Hingga kemudian, Seth menginvestigasi galaksi yang disebut galaksi supermampat. Galaksi itu begitu padat bintang. "Ini ditemukan di kluster galaksi primer, bisa disebut kota di alam semesta," katanya seperti dikutip Space.com, Rabu (17/9/2014).

Galaksi yang diinvestigasi bernama M60-UCD01, sebuah galaksi supermampat paling terang yang diketahui saat ini.

Galaksi tersebut terletak pada jarak 54 juta tahun cahaya dari Bumi. Galaksi kerdil ini mengorbit galaksi besar yang letaknya dekat dengan Bimasakti, M60. Jarak M60-UCD01 dengan M60 sekitar 22.000 tahun cahaya.

Investigasi dilakukan dengan teleskop inframerah dan optik Gemini North berukuran 8 meter di Mauna Kea, Hawaii.

Seth memperkirakan ukuran lubang hitam di M60-UCD01 dengan melihat gerakan bintang yang terdapat di galaksi itu. Dengan cara ini, ilmuwan bisa mengetahui massa yang dibutuhkan untuk menghasilkan medan gravitasi yang mampu menarik bintang-bintang di galaksi itu.

Lubang hitam supermasif di Bimasakti memiliki massa 4 juta lebih besar dari Matahari atau 0,01 persen dari massa Bimasakti (50 miliar kali Matahari).

Sementara itu, lewat investigasi, ditemukan bahwa lubang hitam di M60-UCD01 berukuran lima kali lebih besar dari lubang hitam Bimasakti. Massa lubang hitam di M60-UCD01 juga lebih besar, 140 juta kali Matahari, atau 15 persen dari massa galaksi induknya.

"Ini luar biasa, mengingat Bimasakti 500 kali lebih besar dan 1.000 kali lebih berat daripada galaksi kerdil M60-UCD01," kata Seth.

Astronom bingung. Bagaimana bisa sebuah galaksi kerdil punya lubang hitam begitu masif. Astronom memperkirakan, awalnya M60-UCD01 adalah sebuah galaksi besar. Namun, seiring pergerakannya, galaksi ini bertabrakan dengan M60. Saat itu, bagian tepi galaksi M60-UCD01 bergabung dengan M60, hanya tersisa bagian intinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Fenomena
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Fenomena
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Kita
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Oh Begitu
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Oh Begitu
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Oh Begitu
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Oh Begitu
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Kita
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
Fenomena
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Oh Begitu
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Oh Begitu
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Oh Begitu
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Oh Begitu
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Fenomena
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Kita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau