Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 17/09/2014, 21:21 WIB
|
EditorYunanto Wiji Utomo

KOMPAS.com — Temuan arkeologi di situs Gunung Padang kembali menuai kontroversi. Kali ini terkait dengan temuan koin yang diklaim berasal dari masa 5.200 SM.

Tim riset Gunung Padang, di antaranya Ali Akbar dari Universitas Indonesia, mengatakan bahwa koin itu merupakan artefak kuno dan digunakan sebagai jimat. Namun, arkeolog dari Balai Arkeologi Bandung, Lutfi Yondri, meragukannya.

Lutfi membandingkan koin yang ditemukan oleh tim riset Gunung Padang dengan sejumlah koin atau uang pada masa lalu. Ia menemukan bahwa koin yang ditemukan mirip dengan uang koin Netherland Indie yang terbit tahun 1945.

Dalam keterangannya kepada Kompas.com, Rabu (17/9/2014), Lutfi menguraikan, empat kemiripan koin Gunung Padang dengan uang tahun 1945.

Kemiripan pertama adalah ukurannya yang sebesar uang logam Rp 25. Sementara itu, kemiripan kedua adalah hiasan pada bagian tepi koin, berupa bulatan dan gawangan. Terdapat pula hiasan aksara Jawa Kuno.

Kemiripan ketiga adalah adanya lingkaran yang membatasi bagian tepi dan tengah, sedangkan kemiripan terakhir adalah adanya aksara Arab pada bagian tengah koin yang ditemukan pada kedalaman 11 meter itu.

Arkeolog Ali Akbar dan geolog Danny Hilman Natawijaya hingga saat ini belum bisa dihubungi untuk dimintai komentar tentang keraguan Balai Arkeologi Bandung.

Hasil riset Gunung Padang sejak awal menuai kontroversi. Sebelumnya, tim riset menyatakan adanya ruang-ruang bawah di bawah tanah situs megalitikum Gunung Padang. Ruang bawah tanah itu menunjukkan adanya bangunan buatan manusia yang diduga piramida.

Namun, sejumlah arkeolog dan geolog membantah. Ruang-ruang yang ditemukan oleh tim riset Gunung Padang bisa saja terbentuk secara alami.


Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Kenapa Kuda Laut Jantan Hamil dan Melahirkan?

Kenapa Kuda Laut Jantan Hamil dan Melahirkan?

Oh Begitu
Berapa Banyak Gunung Berapi di Planet Venus?

Berapa Banyak Gunung Berapi di Planet Venus?

Fenomena
Seperti Apa Rasanya Daging Mammoth?

Seperti Apa Rasanya Daging Mammoth?

Oh Begitu
Berapa Banyak Sampah Plastik yang Ada di Lautan?

Berapa Banyak Sampah Plastik yang Ada di Lautan?

Oh Begitu
Mengapa Laki-laki Berlari Lebih Cepat dari Perempuan?

Mengapa Laki-laki Berlari Lebih Cepat dari Perempuan?

Oh Begitu
Mengapa Minum Air Hangat Lebih Baik untuk Kesehatan?

Mengapa Minum Air Hangat Lebih Baik untuk Kesehatan?

Oh Begitu
Hewan Apa yang Masa Kehamilannya Paling Lama?

Hewan Apa yang Masa Kehamilannya Paling Lama?

Oh Begitu
Apakah Minum Air Dingin Tidak Baik untuk Tubuh?

Apakah Minum Air Dingin Tidak Baik untuk Tubuh?

Oh Begitu
Seberapa Cepat Bumi Berputar?

Seberapa Cepat Bumi Berputar?

Oh Begitu
Mengapa Burung Tidak Jatuh dari Dahan Pohon Saat Tidur?

Mengapa Burung Tidak Jatuh dari Dahan Pohon Saat Tidur?

Oh Begitu
Apa Penyebab Tidur dengan Mata Terbuka?

Apa Penyebab Tidur dengan Mata Terbuka?

Kita
Apa Saja Manfaat Telur Bebek untuk Kesehatan?

Apa Saja Manfaat Telur Bebek untuk Kesehatan?

Oh Begitu
Berapa Waktu Terlama Manusia Bertahan Tanpa Tidur?

Berapa Waktu Terlama Manusia Bertahan Tanpa Tidur?

Oh Begitu
Membangun Desa secara Beradab

Membangun Desa secara Beradab

Kita
Sejak Kapan Plastik Digunakan Manusia?

Sejak Kapan Plastik Digunakan Manusia?

Oh Begitu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+