Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/07/2014, 08:45 WIB
EditorLaksono Hari Wiwoho


YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Tim peneliti Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, mengembangkan melon unggul Tacapa. Melon ini ditanam menggunakan media tanam campuran abu vulkanik sisa erupsi Gunung Kelud.

"Abu vulkanik memiliki potensi dapat digunakan untuk campuran media tanam pengganti pupuk komersial," kata koordinator tim peneliti Budi Setiadi Daryono di Yogyakarta, Sabtu (26/7/2014).

Menurut Budi, melon yang ditanam pada lahan dan media tanam campuran abu vulkanik memiliki karakteristik tidak jauh berbeda, baik segi ukuran, rasa, bentuk, maupun berat buah. Ia berharap pemanfaatan abu vulkanik sebagai media tanam dapat membuka wawasan masyarakat bahwa bencana alam dapat memberikan hikmah dan manfaat bagi kehidupan. "Sudah saatnya berkawan dengan bencana," katanya.

Budi mengatakan, melon ini ditanam dengan perbandingan tiga perlakuan, antara lain ditanam hanya menggunakan campuran tanah dengan abu vulkanik, campuran tanah dengan abu vulkanik yang diberi pupuk kocor sintetik secara berkala serta dibandingkan dengan lahan kontrol campuran tanah dengan pupuk sintetik.

Anggota tim peneliti, Purnomo, mengatakan, capaian yang telah diperoleh dalam pengembangan melon unggul kultivar Tacapa antara lain tahan terhadap jamur tepung dan dapat dibudidayakan menggunakan media tanam abu vulkanik. Selain itu potensial, melon tersebut dapat dikembangkan di lahan kritis karst dan berfungsi untuk konservasi lahan.

Menurut Purnomo, capaian selanjutnya yang diharapkan antara lain benih-benih melon yang mempunyai karakter morfologis dan agronomis yang unggul, seragam, dan stabil itu dapat disertifikasi dan diproduksi sebagai benih melon komersial unggulan nasional.

"Kami berharap ke depan dapat dikembangkan lebih bagus lagi, khususnya di lahan karst sebagai upaya konservasi lahan," katanya.

Selain Budi dan Purnomo, Ganies Riza Aristya juga menjadi peneliti dalam pengembangan melon unggul tersebut. Penelitian mereka telah menghasilkan panen raya melon kultivar Tacapa yang dibudidayakan di lahan Jamusan, Kecamatan Prambanan, Sleman, Yogyakarta.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+