Dalam publikasi di jurnal PLOS ONE, 22 April 2014, ilmuwan menyatakan bahwa nama itu diambil karena karakter tawon Ampulex dementor yang benar-benar menyerupai Dementor.
Tawon tersebut mampu mengubah kecoa mangsanya menjadi serupa zombie dengan sengatannya, seperti Dementor merenggut jiwa dengan ciumannya yang mematikan.
Sebelum memberi nama pada tawon itu, ilmuwan meminta masukan dari publik tentang nama yang tepat.
Salah satu nama lain yang diajukan adalah A mon, diambil dari etnis yang mendiami wilayah tempat tawon itu ditemukan.
Dua lainnya adalah A bicolor, diambil dari karakter tawon yang didominasi dua warna, yaitu hitam dan oranye, serta A plagiator karena perilaku tawon yang menyerupai semut.
A dementor adalah satu dari 200 spesies tawon yang meletakkan telur pada inang atau hewan lain. A dementor menggunakan kecoa.
Diberitakan Nature World News, Kamis (8/5/2014), saat hendak bertelur, betina tawon jenis itu menyengat kecoa tepat pada kepalanya. Toksin saraf membuat kecoa tak sadar.
Tawon kemudian meletakkan telur di dalam tubuh kecoa. Ketika telur menetas, bayi-bayi tawon itu lalu mengonsumsi kecoa sebagai makanan.
Tawon ini dideskripsikan oleh Stefanie Krause dari Natural History Museum di Jerman dan rekannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.