Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerhana Bulan Akan Menyapa Warga Indonesia Besok

Kompas.com - 14/04/2014, 20:58 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis


KOMPAS.com — Gerhana Bulan akan menyapa wilayah Indonesia pada Selasa (15/4/2014), tetapi tidak semua. Hanya wilayah Indonesia timur yang bisa melihatnya.

Gerhana Bulan adalah peristiwa ketika Matahari, Bumi, dan Bulan terletak pada satu garis lurus. Bumi berada di antara Matahari dan Bulan.

Astronom amatir Ma'rufin Sudibyo menguraikan, tahapan gerhana bisa dibagi menjadi lima tahap, kontak awal penumbra, kontak awal umbra, puncak gerhana, kontak akhir umbra, dan kontak akhir penumbra.

sos.siena.edu Skema terjadinya gerhana Bulan.

Untuk peristiwa gerhana Bulan besok, kontak awal penumbra akan dimulai besok pada pukul 11.54 WIB. Selanjutnya, kontak awal umbra akan dicapai pada pukul 12.58.

Puncak gerhana sendiri akan dimulai pada pukul 14.47 WIB. Lamanya puncak gerhana, atau saat Bulan sama sekali tak terpapar sinar Matahari, adalah selama 38 menit.

Kontak akhir umbra dimulai pada pukul 16.33 WIB. Sementara, kontak akhir penumbra dimulai pukul 17.37.

Total waktu gerhana sebenarnya adalah 5 jam 43 menit. Namun, tak semua periode gerhana bisa dilihat.

Kepada Kompas.com, Senin (14/4/2014), Ma'rufin mengatakan, periode gerhana yang bisa dilihat adalah saat puncak gerhana dan saat Bulan berada di umbra.

Bila kondisi memungkinkan, artinya seluruh tahapan gerhana terjadi pada malam hari dan tak ada awan. Total waktu gerhana yang bisa dilihat hanya 3 jam 35 menit.

Di Indonesia, sebagian besar gerhana berlangsung pada siang hari, maka sebagian besar wilayah Indonesia tak bisa melihatnya secara langsung.

Wilayah Indonesia yang beruntung hanya bagian timur, yakni di sekitar Jayapura dan wilayah Papua lainnya, Halmahera, dan wilayah Maluku lainnya, serta sebagian Nusa Tenggara Timur.

Begitu Bulan terbit di wilayah Jayapura pada pukul 17.39 WIT, Bulan sudah memasuki fase gerhana. Warga Jayapura bisa melihat gerhana selama 55 menit.

Di Halmahera, Bulan akan terbit pada pukul 18.28 WIT. Kesempatan bagi warga Halmahera untuk menikmati gerhana sangat singkat, hanya 5 menit.

Saat Bulan terbit di wilayah Manado, Makassar, Bali, Lombok, dan Yogyakarta, Bulan sudah berada di penumbra. Gerhana masih terjadi, tetapi takkan tampak oleh mata telanjang.

Sementara, wilayah Jawa Barat dan Sumatera adalah wilayah yang tak beruntung kali ini karena tak mengalami periode gerhana sama sekali.

Wilayah yang kali ini beruntung melihat keseluruhan gerhana Bulan total antara lain adalah Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko.

Walau warga Indonesia di beberapa wilayah tak bisa menyaksikan gerhana secara langsung, pertunjukan gerhana Bulan tetap bisa disaksikan secara online di Slooh.com.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
Fenomena
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Oh Begitu
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Oh Begitu
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Oh Begitu
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Oh Begitu
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Fenomena
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Kita
Mengapa Kura-Kura Melakukan Pose Superman? Ini Penjelasan Ilmiahnya
Mengapa Kura-Kura Melakukan Pose Superman? Ini Penjelasan Ilmiahnya
Oh Begitu
Apa yang Terjadi Jika Kita Mencoba Mendarat di Planet Gas Raksasa?
Apa yang Terjadi Jika Kita Mencoba Mendarat di Planet Gas Raksasa?
Oh Begitu
Fosil Kepala Amfibi Raksasa Ditemukan di Texas, Mirip Karakter Film ‘Toy Story’
Fosil Kepala Amfibi Raksasa Ditemukan di Texas, Mirip Karakter Film ‘Toy Story’
Fenomena
Apa yang Terjadi di Otak Seorang Psikopat? 
Apa yang Terjadi di Otak Seorang Psikopat? 
Kita
Ditemukan, Bukti Ledakan Bintang Ganda yang Mengubah Pemahaman Alam Semesta
Ditemukan, Bukti Ledakan Bintang Ganda yang Mengubah Pemahaman Alam Semesta
Oh Begitu
Evolusi Mamalia Tak Sesederhana yang Kita Duga, Fosil Baru Ubah Ceritanya
Evolusi Mamalia Tak Sesederhana yang Kita Duga, Fosil Baru Ubah Ceritanya
Oh Begitu
Genus Baru Laba-Laba Pelompat yang Ahli Berkamuflase Ditemukan di Selandia Baru
Genus Baru Laba-Laba Pelompat yang Ahli Berkamuflase Ditemukan di Selandia Baru
Fenomena
Jus Jeruk Bali Bisa Mematikan? Ini Fakta Ilmiahnya
Jus Jeruk Bali Bisa Mematikan? Ini Fakta Ilmiahnya
Oh Begitu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau